Acara Unik Meriahkan HUT Kota Padang ke-349 dan HUT Kemerdekaan RI ke-73

Sabtu, 11 Agustus 2018
Makan Rujak Bingkuang Bareng Jemaah Di 3 Mesjid Kota Padang Jum'at besok (10/8), Acara ini Salah Satu Upaya Populerkan Kembali Icon "Padang Kota Bingkuang"
SOLOK, RIAUPUBLIK.COM-- Beragam cara  dilakukan kalangan masyarakat untuk merayakan/memeriahkan ulang tahun (ultah) kota/daerahnya dan ultah Kemerdekaan RI. Mulai dari membikin kegiatan/acara yang biasa-biasa saja hingga yang terkesan unik. Komunitas  Bingkuang Kota Padang misalnya, komunitas ini selepas sholat Jumat besok (10/8) bakal menggelar acara unik/langka berupa "Makan Rujak Bingkuang" bareng jemaah di 3 mesjid dalam Kota Padang.

Uniknya itu terletak pada makan rujaknya, komoditinya adalah Bingkuang, dan tempatnya di mesjid (melibatkan jemaah). Pantauan media ini, publikasi rencana acara telah disebarluaskan melalui media massa dan media sosial facebook. Bahkan, Komunitas Padang Kota Bingkuang dengan memanfaatkan facebook telah menjaring beragam masukan berupa komentar masyarakat atau netizen tentang icon Kota Padang Kota Bingkuang.

Penasaran dengan macam acara tersebut, media ini mengkonfirmasi, mewawancarai singkat  penggagasnya via HP yaitu Koordinator Komunitas Padang Kota Bingkuang Azmal AZ. Dia terlebih dahulu mempertegas kembali bahwa acara makan rujak dimaksud dalam rangka merayakan/memeriahkan HUT Kota Padang ke-349 dan HUT Kemerdekaan RI ke-73.

"Tempatnya pada 3 Mesjid dalam Kota Padang,  masing-masing Mesjid Raya Sumbar, Mesjid Al Azhar Air Tawar dan Mesjid Baiturrahmah Tabing", ujarnya.

Sedangkan tujuan kegiatan adalah, jelas dia, untuk mempopulerkan kembali icon "Kota Padang Kota Bingkuang". Karena faktanya saat ini, menurut salah seorang Tokoh Masyarakat Kota Padang ini, icon tersebut sudah tenggelam. Bahkan, generasi belakangan sudah tidak mengenal lagi icon dimaksud. Justru yang muncul adalah icon lainnya tanpa membawa embel-embel sedikitpun "Kota Bingkuang"-nya.

"Berbeda halnya dengan Kota Solok misalnya. Kota ini kan populer dengan Kota Beras. Kini, icon Kota Beras-nya kan sudah ditambah dengan Serambi Madinah. Lengkapnya Kota Beras Serambi Madinah. Artinya, Icon Kota Beras-nya tidak dihilangkan", kata Azmal mengambil contoh.

Lenyapnya gaung icon Padang Kota Bingkuang, lanjutnya, diperkirakan sejalan dengan atau lebih dahulu dari tidak adanya lagi atau raibnya keberadaan patung Bingkuang di kawasan Basko Mall Air Tawar.

Lalu, kenapa tempatnya harus mesjid dan melibatkan jemaah ? Alumni Fakuktas Pertanian Unand Padang itu menuturkan bahwa Jum'at itu adalah hari penuh berkah dan mesjid sekaligus menjadi tempat silaturrahmi representatif antar sesama umat Islam dalam jumlah (jemaah) besar. Sehingga, adalah tepat jika dalam silaturrahmi ini disertakan pula jamuan berupa makan rujak.

"Juga, kita tidak susah lagi harus mendatangi warga satu per satu untuk makan bareng. Apalagi, kita memang mensetting makan barengnya dengan jumlah warga yang sangat banyak. Yah, mesjid lah salah satu tempatnya. Yang penting acara/kegiatan yang kita lakukan positif", terangnya.

Sedangkan dipilihnya rujak, ulas Koordinator Komunitas Padang Kota Bingkuang  tersebut, setidaknya berpijak pada rasanya yang sedikit pedas bercampur asem manis yang tidak langsung hilang begitu saja setelah makan. Apalagi, buah rujaknya adalah Bingkuang yang memberikan warna rasa tersendiri dengan kandungan air cukup tinggi,  dan memang sangat cocok untuk dirujak.

"Tapi yang jelas, kita sambil makan rujak bisa bercerita banyak hal dari segala aspek tentang Bingkuang dan icon Padang Kota Bingkuang. Diharapkan, banyak lahir ide-ide pemikiran, gagasan dan kegiatan tindaklanjut dari makan rujak bareng tersebut. Intinya, icon Padang Kota Bingkuang hendaknya bisa populer kembali", harap Azmal optimis.

Pantauan media ini, keberadaan (tanaman) Bingkuang mewarnai perjalanan masyarakat dan daerah Kota Padang. Artinya, Bingkuang pun ikut memberikan andil/kontribusi bagi kemajuan daerah ini. Banyak warga Padang saat itu yang mengusahakan tanaman buah khas ini. Hampir seluruh lokasi lahan dan agroklimat di Kota Padang memang cocok untuk tumbuh subur dan menghasilkan Bingkuang.

Hasil panennya lalu dijual di tempat-tempat keramaian. Ketika Terminal Lintas Andalas masih ada, Bingkuang membanjiri lokasi terminal ini. Mereka yang bepergian naek bus, umumnya membeli Bingkuang untuk sekedar oleh-oleh dan kegunaan lainnya. Adalah beralasan jika Pemko Padang menjadikan icon Kota Padang Kota Bingkuang.

Namun sejak Terminal Lintas Andalas atau terminal "AKAP/AKDP" dialihkan ke Aie Pacah, Bingkuang sudah sulit ditemukan. Pedagang buah khas ini berserak-serak. Media ini sempat mendapati salah satu penjualannya di lokasi terminal bayangan by-pass simpang empat Lubuak Begaluang atau di muka Mesjid Muhammadyah setempat.

Terakhir, media ini masih menyaksikan Gapura Bingkuang di perbatasan Kota Padang-Kab Solok. BIN 012

Related

TNI/Polri 4843157195938205603

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item