Tegas... Pernyataan Ketua PWRIB Kab Meranti (Riau) Atas Kekerasan 4Wartawan Banyumas, Begini Katanya...
https://www.riaupublik.com/2017/10/tegas-pernyataan-ketua-pwrib-kab.html
SELATPANJANG,
RIAUPUBLIK.Com-- Ketua
Dewan Pengurus Cabang Perkumpulan Wartawan Republik Indonesia Bersatu (DPC PWRI
B) Kabupaten Kepulauan Meranti,Riau.Ikut angkat bicara, terkait kekerasan yang
menimpa 4 orang wartawan yang sedang menjalankan tugas liputan di depan kantor
Bupati Banyumas,Pada malam Senin (9/10/2017) sekitar pukul 22:00 Wib.lalu.
Hal ini disampaikan Nurul
Fadli Ketua DPC PWRI Bersatu kepulauan Meranti,Di dampingi Sekeretaris PWRI dan
jajaran pengurus lainya di sela-sela pertemuanya dengn puluhan awak media di
Grand Indobaru Hotel jalan diponegoro kota selatpanjang,Selasa(10/10) siang.
"Sebagai bentuk
kepedulian kita kepada rekan-rekan pers yang sama-sama menjalankan tugas
liputan di NKRI ini.Kita atas nama PWRI Bersatu kepulauan Meranti mengutuk
keras tindakan represif aparat hukun Kepolisian maupun Satpol PP yang melakukan
tindakan kekerasan terhadap wartawan Banyumas yang saat itu sedang menjalankan
tugas peliputan.Kata ketua DPC PWRI B.kepulauan Meranti.
"Karena perlu di
tegaskan kembalu,Jika wartawan dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistiknya
yaitu peliputan dilindungi Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pokok
Pers," Dan undang-undang itu seharusnya di hormati.
"Kami minta Kapolres
dan Bupati Banyumas bertanggung jawab penuh atas persoalan tersebut,Dan menolak
perbuatan semena-mena kepada wartawan.
Untuk itu,Segala
peralatan kerja rekan-rekan wartawan yang mengalami kerusakan dalam insiden
kekerasan tersebut.hatus di ganti dengan segera.
Jika hal ini tidak
di indahkan.Kami enyerukan kepada seluruh wartawan di Jawa Tengah dan umumnya
di Indonesia agar segera membuat aksi solidaritas. Jangan sampai ada Kekerasan
terhadap wartawan sekecil apapun ketika menjalankan tigas,karena itu tidak
boleh ditolerin.
Sebagaimana di ketahui.4
orang wartawan menjadi aksi brutal aparat Kepolsian dan Satpol PP,Pada saat
mereka menjalankan tigas peliputan aksi massa yang menolak proyek Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTBM) Gunung Slamet,Yang memggelar aksi di depan
kantor Bupati Banyumas.
Dan ke empat orang
wartawan yang menjadi korban tersebut antara lain adalag, Agus Wahyudi
dari Harian Suara Merdeka, Aulia El Hakim dari Satelitpost, Mauludin Wahyu dari
Radar Banyumas,dan Darbe Tyas Metro TV.