Panglima TNI: TNI-Polri Tetap Solid Wujudkan Stabilitas Politik
https://www.riaupublik.com/2017/10/panglima-tni-tni-polri-tetap-solid.html
Selasa, 17 Oktober 2017
PALEMBANG, RIAUPUBLIK.Com-- Soliditas TNI dan Polri
adalah tonggak penyangga tegaknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan sekaligus harus dapat
menjaga dan mewujudkan stabilitas politik demi kepentingan negara.
Hal
tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dihadapan 4.500
Prajurit TNI AD, AL dan AU di Hanggar Lanud, Sri Mulyo
Herlambang, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (17/10/2017).
Panglima
TNI menegaskan bahwa politik TNI adalah politik negara, artinya Semua yang
dilakukan TNI hanya untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
harus taat hukum. “Saya tegaskan bahwa politik TNI adalah
politik negara, seluruh jiwa raga saya, saya kerahkan untuk
menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan bahwa saat ini TNI telah mendapat
kepercayaan tertinggi di masyarakat, maka jangan ada pihak-pihak lain yang
ingin menarik TNI dalam politik praktis, karena hal tersebut akan menurunkan
citra TNI. “Untuk menjadi kuat dan tetap teguh, TNI-Polri harus
solid, jangan ada pihak atau kelompok yang berusaha
menarik TNI pada politik praktis,” ujarnya.
Panglima TNI mengingatkan bahwa tahun 2018 merupakan tahun
politik yang akan menggelar Pilkada serentak baik tingkat Provinsi maupun
Kabupaten/Kota. “Saya ingatkan dalam menghadapi tahun politik, jangan ada yang
berpihak kepada partai maupun calon Kepala Daerah. Prajurit TNI harus
tetap netral,” tegasnya.
Dalam
kesempatan tersebut Panglima TNI menyampaikan bahwa kemanunggalan TNI
dengan rakyat merupakan kekuatan yang sangat besar, tidak ada
satupun negara di dunia yang bisa mengalahkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. “TNI bersatu dengan rakyat akan menjadi
kuat, sehingga negara lain tidak bisa menguasai Indonesia,”
ucapnya.
Lebih
lanjut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa sistem pertahanan Indonesia
adalah Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta), yang berarti
melibatkan seluruh elemen bangsa. “Wujudkan kepercayaan dengan tidak
menyakiti hati rakyat agar tercipta hubungan yang erat guna membentuk kekuatan
yang tangguh,” ucapnya.
Panglima
TNI menjelaskan bahwa proxy war adalah perang
menggunakan orang-orang ketiga dengan cara mengadu domba. “Saya
ingatkan jangan sampai negara kita menjadi konflik antar agama dan
kelompok karena proxy war. Bangsa Indonesia sampai saat ini
masih tetap utuh dan tetap bersatu, itu karena
Pancasila,”katanya.
Terkait
HUT ke-72 TNI tahun 2017, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo menyampaikan bahwa animo masyarakat begitu besar untuk
menyaksikan upacara puncak Peringatan HUT ke-72 TNI yang digelar di Cilegon. “Saya mengucapkan
terimakasih kepada seluruh prajurit TNI berserta keluarga atas kerja kerasnya,
sehingga upacara HUT ke-72 TNI berjalan lancar dan aman, hal
tersebut berkat doa dari semuanya,” pungkasnya.