Alamak..! Kanal PT.RAPP Di Perediksi Timbulkan Bencana Nusantara
https://www.riaupublik.com/2017/10/alamak-kanal-ptrapp-di-perediksi.html
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com-- Pembuatan kanal oleh PT.Riau Andalan Pulp
and Puper (RAPP) di kawasan lahan gambut di Dusun Bagan Melibur, Desa Pulau
Padang, Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulaun Meranti, Provinsi Riau, diprediksi
akan menimbulkan bencana di Nusantara.
Dalam
hal ini, Republik Indonesia dinilai terancam kehilangan salah satu Pulau.
Yakni, Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, pasca adanya
pembuatan kanal lebih kurang 1.200 meter, yang dilakukan oleh PT.Riau Andalan
Pulp and Puper (RAPP) beberapa bulan lalu.
Hal
itu disampaikan Wakil Ketua Komisi E DPRD Riau, M.Adil di kantor DPRD Provinsi
Riau, beberapa waktu lalu.
Adil
mengatakan, hilang satu Pulau itu berdasarkan prediksi Badan Lingkungan Hidup
setempat, ketika menjabat sebagai anggota DPRD Bengkalis priode 2009-2014.
Dia juga mengaku, mendapatkan informasi prediksi tragedi
bencana itu saat berkonsultasi seputar aksi pembuatan kanal oleh perusahaan
bubur Sukanto Tanoto.
“bahwa kalau itu dilakukan, pulau rangsa dan pulau padang itu
umur nya itu cuma 32 tahun alias tenggelam,”kata politisi Partai Hanura ini.
Menurutnya, tenggelamnya Pulau tersebut disebabkan faktor
luapan air ke permukaan. Setelah itu, sambung dia, secara perlahan-lahan luapan
air akan menggenangi sekitaran gambut.
“karena air nya itu terus keluar, jadi akhirnya hutan itu
kering dan itu padat kebawah,”paparnya.
Seperti diketahui, pembuatan kanal itu awalnya diketahui
berawal dari aksi penghadangan Security PT.Riau Andalan Pulp and Puper (RAPP)
terhadap Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foed, beberapa bulan lalu.
Pihak PT.RAPP pun mengakui soal itu. Perusahaan bubur milik
Sukanto ini menuturkan, membuka lahan sejak tahun lalu sekitar 400 hektar.
Perusahaan menyebutkan, luasan berada di luar konflik. Saat ada perintah
Presiden, perusahaan menyebutkan telah menghentikan operasi. Perusahaan
beralasan pada bulan April lalu, ingin membersihkan tumpukan kayu yang
dikhawatirkan terbakar.
Presiden Direktur PT RAPP, Tony Wenas mengatakan, pihaknya
akan bersikap kooperatif dengan pemerintah dan bersama-sama berkomitmen dalam
pengelolaan hutan, seraya menyebutkan, korporasi memiliki komitmen pengelolaan
hutan berkelanjutan. Perusahaan pun beralasan pembuatan kanal buat sekat api
dan embung adalah cara untuk mengurangi risiko kebakaran.
”Ada pembukaan sekat bakar dan kantong air sebagai pencegahan
dari kebakaran hutan dan lahan,”akuinya.
Metro24//Riaupublik