Syahrul Yasin Limpo Mentri Pertanian Sambut Baik Langkah Gubernur Riau

Senin, 11 Mei 2020
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM-- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyambut baik langkah yang ditempuh Gubernur Riau H Syamsuar terkait antisipasi kebutuhan bahan pokok di tengah pandemi Corona. Pihaknya menyambut baik langkah strategis yang ditempuh Gubernur Riau H Syamsuar. “Kita respon secara positif langkah strategis yang mulai digulirkan Gubernur Riau H Syamsuar terkait ketersediaan kebutuhan pangan,” katanya di Jakarta, Sabtu (09/05/2020).

Kementerian Pertanian (Kementan) sebelumnya mencatat ada tujuh provinsi yang mengalami defisit beras, yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

“Setelah diintervensi, maka yang tersisa Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Maluku Utara,” kata Syahrul.

Syahrul menegaskan beberapa upaya intervensi yang dilakukan pemerintah, di antaranya mengalokasikan stok beras nasional dari daerah yang surplus ke daerah yang mengalami defisit, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan stok beras.

“Kelancaran distribusi menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan stok beras,” tandasnya.

Sementara itu Gubernur Riau, H. Syamsuar secara tegas mengatakan penetapan pembatasan sosial berskala bebas (PSBB) di tengah Covid-19 berdampak terhadap sendi kehidupan masyarakat, di antaranya mengenai ketahanan pangan daerah. Untuk mengantisipasi terjadinya defisit pangan di Provinsi Riau, Pemprov Riau bersama petani mulai melakukan gerakan tanam penyediaan pangan dan hortikultura di daerah sendiri.

“Daerah lain juga memberlakukan PSBB sehingga arus masuknya bahan pangan dari daerah lain ke daerah kita tentunya juga akan terbatas, dan harganya kemungkinan besar akan naik pula,” katanya saat dimintai keterangan, Kamis (07/05/2020).

Dalam keterangannya, Syamsuar menjelaskan pihaknya telah memberikan instruksi kepada Bupati/Walikota se-Provinsi Riau untuk melakukan Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah dengan menanam di daerah sendiri berbagai komoditas tanaman pangan dan hortikultura seperti padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, talas, aneka tanaman sayuran, dan buah.

“Tujuannya untuk menjaga keseimbangan supply dan demand bahan pangan serta stabilisasi harga pangan,”ucapnya.

Lebih lanjut, Syamsuar menerangkan bahwa gerakan tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan intensifikasi berupa peningkatan produktivitas, pemanfaatan lahan pekarangan, tanaman tumpang sari serta penanaman dalam pot/polybag. Kemudian, melalui kegiatan ekstensifikasi berupa perluasan areal tanam dengan cetak sawah baru, rehabilitasi sawah terlantar, optimalisasi lahan, pemanfaatan lahan tidur (sleeping land) dan lahan-lahan milik kantor/lembaga pemerintah/swasta yang tidak dimanfaatkan.

“Ini juga sekaligus merespon instruksi Bapak Presiden terkait membuka lahan sawah baru sebagai atntisipasi kekeringan maka sesuai RTRW Provinsi Riau yang telah ditetapkan pada tahun 2018, bahwa kita telah menetapkan pola ruang khusus pertanian Provinsi Riau seluas 514.130 ha,” ungkapnya.

Syamsuar juga turut menyampaikan laporan Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura terkait luas panen padi di Provinsi Riau dimana pada bulan April lalu luas panen mencapai 3.329,8 hektar (ha) dan diperkirakan pada bulan Mei luas panen 4.581,1ha serta pada bulan Juni mendatang Provinsi Riau akan panen seluas 9.246,4 ha. Sedangkan produksi beras pada bulan April-Juni mencapai 40.435,1 ton.

“Perlu saya tegaskan bahwa ada atau tidak ada pandemi Covid-19 kita tidak boleh terlena, pertanian harus terus bergerak, tidak boleh berhenti,”sambungnya lagi.(adventorial/Rol)

Related

Galery 5220914804907260081

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item