Bantuan Pertanian Program KAT Kemensos RI Tahun 2018, Untuk Aceh Timur, Diduga Bermasalah.
https://www.riaupublik.com/2019/11/bantuan-pertanian-program-kat-kemensos.html
Minggu, 10 November 2019
ACEHTIMUR, RIAUPUBLIK.COM-- Terkuak 65 penerima bantuan Program Komunitas Adat Terpencil(KAT) Kementrian sosial RI tahun 2018 untuk Kabupaten Aceh Timur, di duga bermasalah seperti yang terjadi di Desa Sijudo Kecamatan Pante Bidari
Di Kabupaten Aceh Timur ada beberapa Desa yang masuk dalam program KAT binaan Kemensos RI, yaitu Desa Sijudo Kec Pante Bidari, Buket Seuleumak Kec Birem Bayeun, Kecamatan Simpang Jernih, Serbajadi dan Alue Kol Ranto Seulamat.
Permasalahan tersebut mencuat saat acara sosialisasi Komunitas Adat Terpencil(KAT), yang di laksanakan di aula kantor Camat Pante Bidari, sabtu 09/11/2019.
Sejumlah penerima bantuan mempertanyakan kualitas bantuan yang mereka salurkan kepada mereka berupa jenis bibit jagung, bibit cabai, pupuk, pestisida, obat-obatan dan sarana produksi pertanian.
Lebih lanjut Kata penerima bantuan, pestisida jenis roundup saat di gunakan penyemprotan rumput tidak mempan/mati, seperti kita semprot dengan air kata warga, di duga jenis pestisida yang di salurkan pestisida palsu atau oplosan
Bukan hanya pestisida yang bermasalah, bibit cabai dan jagung pun bermasalah, seperti bibit jagung setelah di tajuk tidak hidup, sedang bibit cabai awal nya tumbuh setelah umur beberapa minggu daun dan batang nya hangus.
Akibat bantuan nya bermasalah, bantuan tersebut sebagian tidak bisa di manfaatkan oleh masyarakat, mereka malas menanam bibit bantuan tersebut karena capek saja di tanam, yang ada rugi.
Saat media mempertanyakan hal tersebut kepada Kabid Pemberdayaan Dinas Sosial Aceh Timur, Drs Abdul Azis mengatakan, itu urusan rekanan sebagai perusahaan pemenang tender pengadaan barang bantuan tersebut.
Kami pihak Dinas tidak mengetahui hal tersebut karena itu urusan rekanan, ujar Azis
Sementara TKSK Pante Bidari, Abdullah mengatakan" Kenapa mereka baru sekarang menyampaikan masalah tersebut, pada hal saya dulu saya sampaikan kalau ada masalah atau kendala segera di lapor" kata Abdullah.
Bantuan pertanian dari Kemensos RI tahun 2018, di salurkan pada bulan Agustus 2018, kepada 65 penerima bantuan warga Dusun Sijuk Desa Pante Bidari.
Sampai berita ini akan di tayang, media belum bisa megetahui nama rekanan, dan perusahaan pengadaan barang bantuan tersebut, walaupun telah menanyakan ke beberapa pihak, baik TKSK maupun Pihak Dinas Sosial Aceh Timur.
Ketua LSM Acheh Future, Razali Yusuf, menanggapi dugaan bantuan pertanian yang di salurkan bermasalah harus di usut tuntas, apakah produk yang salurkan oleh rekanan adalah produk palsu, kadaluarsa atau produk oplosan, atau bagaimana, ucap Razali
Lebih lanjut Razali mengatakan, ini terindikasi korupsi, saya yakin bukan hanya terjadi di Desa Sijudo, tidak tertup kemungkinan terjadi penerima bantuan KAT di desa lain, ujar Cekli panggilan akrab nya.
Seharus nya bantuan pemerintah tidak boleh main-main, apalagi bantuan ini di peruntukkan untuk masyarakat miskin daerah terpencil, tutup Cekli
Sejauh ini media belum mengetahui nama rekanan atau perusahaan pengadaan barang bantuan tersebut, menurut masyarakat rekanan nya berasal dari Takengon Aceh Tengah.
Reporter. : Masri
Foto Dok Penyerahan Bantuan Pertanian Program KAT Binaan Kemensos Tahun 2018 kepada 65 penerima manfaat Di Dusun Sijuek Desa Sijudo Kec Pante Bidari Kab Aceh Timur |
Di Kabupaten Aceh Timur ada beberapa Desa yang masuk dalam program KAT binaan Kemensos RI, yaitu Desa Sijudo Kec Pante Bidari, Buket Seuleumak Kec Birem Bayeun, Kecamatan Simpang Jernih, Serbajadi dan Alue Kol Ranto Seulamat.
Permasalahan tersebut mencuat saat acara sosialisasi Komunitas Adat Terpencil(KAT), yang di laksanakan di aula kantor Camat Pante Bidari, sabtu 09/11/2019.
Sejumlah penerima bantuan mempertanyakan kualitas bantuan yang mereka salurkan kepada mereka berupa jenis bibit jagung, bibit cabai, pupuk, pestisida, obat-obatan dan sarana produksi pertanian.
Lebih lanjut Kata penerima bantuan, pestisida jenis roundup saat di gunakan penyemprotan rumput tidak mempan/mati, seperti kita semprot dengan air kata warga, di duga jenis pestisida yang di salurkan pestisida palsu atau oplosan
Bukan hanya pestisida yang bermasalah, bibit cabai dan jagung pun bermasalah, seperti bibit jagung setelah di tajuk tidak hidup, sedang bibit cabai awal nya tumbuh setelah umur beberapa minggu daun dan batang nya hangus.
Akibat bantuan nya bermasalah, bantuan tersebut sebagian tidak bisa di manfaatkan oleh masyarakat, mereka malas menanam bibit bantuan tersebut karena capek saja di tanam, yang ada rugi.
Saat media mempertanyakan hal tersebut kepada Kabid Pemberdayaan Dinas Sosial Aceh Timur, Drs Abdul Azis mengatakan, itu urusan rekanan sebagai perusahaan pemenang tender pengadaan barang bantuan tersebut.
Kami pihak Dinas tidak mengetahui hal tersebut karena itu urusan rekanan, ujar Azis
Sementara TKSK Pante Bidari, Abdullah mengatakan" Kenapa mereka baru sekarang menyampaikan masalah tersebut, pada hal saya dulu saya sampaikan kalau ada masalah atau kendala segera di lapor" kata Abdullah.
Bantuan pertanian dari Kemensos RI tahun 2018, di salurkan pada bulan Agustus 2018, kepada 65 penerima bantuan warga Dusun Sijuk Desa Pante Bidari.
Sampai berita ini akan di tayang, media belum bisa megetahui nama rekanan, dan perusahaan pengadaan barang bantuan tersebut, walaupun telah menanyakan ke beberapa pihak, baik TKSK maupun Pihak Dinas Sosial Aceh Timur.
Ketua LSM Acheh Future, Razali Yusuf, menanggapi dugaan bantuan pertanian yang di salurkan bermasalah harus di usut tuntas, apakah produk yang salurkan oleh rekanan adalah produk palsu, kadaluarsa atau produk oplosan, atau bagaimana, ucap Razali
Lebih lanjut Razali mengatakan, ini terindikasi korupsi, saya yakin bukan hanya terjadi di Desa Sijudo, tidak tertup kemungkinan terjadi penerima bantuan KAT di desa lain, ujar Cekli panggilan akrab nya.
Seharus nya bantuan pemerintah tidak boleh main-main, apalagi bantuan ini di peruntukkan untuk masyarakat miskin daerah terpencil, tutup Cekli
Sejauh ini media belum mengetahui nama rekanan atau perusahaan pengadaan barang bantuan tersebut, menurut masyarakat rekanan nya berasal dari Takengon Aceh Tengah.
Reporter. : Masri