Wweeii........Marah Nya Edi Gunawan Pada PDAM, Derektur PDAM : 6 BulanTunggakan Listrik, Pihak Pemda Inhil Tak Mau Tau
https://www.riaupublik.com/2016/03/wweeiimarah-nya-edi-gunawan-pada-pdam.html
Kamusni Kepala Bidang Produksi dan Distribusi |
RIAUPUBLIK.COM,
INDRAGIRI HILIR-- Inidia Kemarahan Edi Gunawan Saat Di Konfirmasi Masalah PDAM ,"Sudah sekian lama masyarakat mengeluhkan pelayanan PDAM
yang macet berkepanjangan, wajar bila masyarakat gerah dan mengeluh,
saya tegaskan PDAM segeralah ambil ketegasan yang konkrit mengenai hal
ini, karna air adalah kebutuhan yang sangat pokok dikehidupan." tegas Edi
Gunawan saat di jumpai riaupublik.com.
Kemrahan nya meluap karena anggaran untuk PDAM Karena Untuk Kebutuhan Masryarakat Inhil di muluskan,"Kemarin sudah dimuluskan i'tikadnya, anggaran yang
diajukan sudah disahkan, jadi, menurut saya tidak ada lagi alasan
istilah macet, saya dengan keras nyatakan bagaimanapun keadaan
dilapangan yang jelas menurut pandangan saya, jika PDAM gagal maka ini
bentuk nyata gagalnya Pemerintah Daerah, kenapa saya bilang begitu, (ini
di kota lho, red) belum di Kecamatan, jika di Kota seperti ini saya
yakin di Kecamatan mungkin lebih parah dari pada ini," Kata Asun dengan
kesal.
Sementra Itu Pihak PDAM Beralasan kelasik saat di konfirmasi Riaupublik.com, Listrik Nunggak, Air Tak Bisa Jalan Dan Produksi Mahal Tak Sesuai Penjualan, Direktur PDAM melalui Kepala Bidang Produksi dan
Distribusi, Kamusni menjelaskan macetnya air PDAM di ibu kota Tembilahan
dikarena faktor tunggakan listrik serta mahalnya produksi dan rendahnya
penjualan.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Inhil Edi Gunawan |
"Sudah ada 6 bulan tunggakan listrik yang belum dibayar,
itu yang menyebabkan air kita bangsa tidak bisa jalan, disisi lain biaya
produksi kita begitu mahal ongkosnya tidak sesui dari penjualan yang
ada," tukas Kamusni kepada riaupublik.com saat dikonfirmasi diruangan kerjanya.
Kamusni juga mengatakan pihak PDAM sudah mengupayakan agar
tetap jalan dan lancar air di Tembilahan, dengan cara konfirmasi ke PLN,
akan tetapi tetap tidak bisa dilanjutkan sebelum hutang yang ada
diselesaikan.
"Kami juga sudah berupaya agar tidak terjadi kemacetan
seperti ini, dengan cara mengkonfirmasi ke PLN supaya tidak diputuskan,
akan tetapi pihak PLN meminta pembayaran baru bisa dilanjutkan,"
katanya
Kata Kamusni, sejauh ini belum ada bantuan dari pihak Pemda
kepada pihak PDAM, dan beliau berharap sekali kepada Pemda agar segera
memberikan suntikan dana segar, karna solusi konkrit masalah ini
hanyalah dana dan membayar semua tagihan yang ada.
Reporter/ BiB