Jokowi Sebut Bedah Mudik Dan Pulang Kampung, Rocky Gerung Salahkan Najwa Shihab "Gak Pakai APD"
https://www.riaupublik.com/2020/04/jokowi-sebut-bedah-mudik-dan-pulang.html
Senin, 27 April 2020
JAKARTA, RIAUPUBLIK.COM-- Rocky Gerung turut mengomentari ucapan Presiden Joko Widodo yang menyebut mudik dan pulang kampung merupakan dua hal berbeda. Menariknya, bukan Jokowi yang ia salahkan, melainkan Najwa Shihab yang kala itu berperan sebagai pemandu jalannya acara.
“Saya kira yang salah itu bukan Jokowi, tapi Najwa Shihab. Karena kalau dia datang ke istana, mestinya dia pakai APD. Alat Pelindung Dungu. Nah, tapi Najwa enggak pakai. Makanya dia bingung sendiri,” ujar Rocky melalui saluran Youtube resminya, dikutip Senin 27 April 2020.
Ia berpendapat, kalimat yang dilontarkan Jokowi itu sebaiknya tidak dikomentari apa-apa. Sebab, kata dia, sudah terlalu sering sang Presiden membuat pernyataan kurang tepat. Sehingga, masyarakat Indonesia—termasuk dirinya, sudah terbiasa dan menjadikan hal tersebut sebagai guyonan semata.
“Tapi itu kan memerlihatkan gejala yang mujarab. Semua jadi membuat meme yang mengolok-olok. Kemarahan akhirnya enggak bisa lagi. Buat apa marah, mendingan ketawa. Presiden juga palingan mau bercanda aja, karena dia enggak mungkin berpikir lebih dari itu,” terangnya.
Menurut Rocky, saat ini situasi negara sedang genting. Selain itu, sebagian masyarakat Indonesia juga sudah mulai hilang kepercayaan dengan para pemangku jabatan. Itulah mengapa, ketimbang harus memedulikan hal sepele, kata dia, lebih baik ditertawakan saja
“Presiden pusing, udah enggak tau lagi apa yang mau dia ucapkan. Rakyat juga bukan sekadar abai. Tapi ya sudah, kalau presiden enggak bisa ucapkan apa-apa di acara Najwa, itu sudah maksimal, jadi kami tertawa saja,” tukasnya.
“Tapi tetap saja yang saya salahkan Najwa, karena dia tidak menggunakan APD,” kata dia menambahkan.
Kendati mendapat kritikan halus dari Rocky Gerung, namun ucapan Jokowi mengenai mudik dan pulang kampung mendapat pembelaan dari pengamat politik lain, Denny Siregar. Ia menilai, perbedaan keduanya terletak pada waktu.
“Pulang kampung itu sifatnya parsial, dilakukan dalam waktu berbeda, jadi pemantauannya lebih mudah di masing-masing daerah asal. Lalu mudik itu sifatnya simultan, dilakukan dalam waktu bersamaan dan jumlah yang besar. Sebenarnya sederhana kok, apa yang perlu diributkan?” tulis Denny di jejaring sosial Twitter.
100kpj// Riaupublik
JAKARTA, RIAUPUBLIK.COM-- Rocky Gerung turut mengomentari ucapan Presiden Joko Widodo yang menyebut mudik dan pulang kampung merupakan dua hal berbeda. Menariknya, bukan Jokowi yang ia salahkan, melainkan Najwa Shihab yang kala itu berperan sebagai pemandu jalannya acara.
“Saya kira yang salah itu bukan Jokowi, tapi Najwa Shihab. Karena kalau dia datang ke istana, mestinya dia pakai APD. Alat Pelindung Dungu. Nah, tapi Najwa enggak pakai. Makanya dia bingung sendiri,” ujar Rocky melalui saluran Youtube resminya, dikutip Senin 27 April 2020.
“Tapi itu kan memerlihatkan gejala yang mujarab. Semua jadi membuat meme yang mengolok-olok. Kemarahan akhirnya enggak bisa lagi. Buat apa marah, mendingan ketawa. Presiden juga palingan mau bercanda aja, karena dia enggak mungkin berpikir lebih dari itu,” terangnya.
Menurut Rocky, saat ini situasi negara sedang genting. Selain itu, sebagian masyarakat Indonesia juga sudah mulai hilang kepercayaan dengan para pemangku jabatan. Itulah mengapa, ketimbang harus memedulikan hal sepele, kata dia, lebih baik ditertawakan saja
“Presiden pusing, udah enggak tau lagi apa yang mau dia ucapkan. Rakyat juga bukan sekadar abai. Tapi ya sudah, kalau presiden enggak bisa ucapkan apa-apa di acara Najwa, itu sudah maksimal, jadi kami tertawa saja,” tukasnya.
“Tapi tetap saja yang saya salahkan Najwa, karena dia tidak menggunakan APD,” kata dia menambahkan.
Kendati mendapat kritikan halus dari Rocky Gerung, namun ucapan Jokowi mengenai mudik dan pulang kampung mendapat pembelaan dari pengamat politik lain, Denny Siregar. Ia menilai, perbedaan keduanya terletak pada waktu.
“Pulang kampung itu sifatnya parsial, dilakukan dalam waktu berbeda, jadi pemantauannya lebih mudah di masing-masing daerah asal. Lalu mudik itu sifatnya simultan, dilakukan dalam waktu bersamaan dan jumlah yang besar. Sebenarnya sederhana kok, apa yang perlu diributkan?” tulis Denny di jejaring sosial Twitter.
100kpj// Riaupublik