Wweii..Group APRIL, GM PT Pechtech Tak Jelas, Di Konfirmasi Hutang, Arlin Blokir WhatsApp
https://www.riaupublik.com/2018/08/wweiigroup-april-gm-pt-pechtech-tak.html
Jumat, 31 Agustus 2018
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM-- GM PT Pechtech, Arlin Besutan Perusahan Raksaksa RAPP tergabung APRIl Group, Saat Di konfirmasi terkait tidak membayar rekanan kerja Rp 270 Juta kepada "PT Prima Energi Sejahtera" di konfirmasi melalui WhatsApp Pribadi nya tidak merespon namun malah di Blokir, sekelas GM Arlin Terkesan Alergi dengan Media.
Diketahui, Dalam Kontrak Kerja PT Prima Energi Riau Perkasa. menyiapkan alat berupa trafo las MIG 3 Phase 500 AMP. Brand Morris unit baru sebanyak 10 unit, serta 1 cadangan.
Alat ini disewa sejak November 2017 sampai dengan Februari 2018 oleh anak perusahaan PT RAPP tersebut. Hanya saja saat dilakukan penagihan sesuai kontrak kerjasama yang sudah ada, PT Pechtech tidak membayarnya.
Sebelumnya, Arlin pernah menyebutkan Saat di konfirmasi salah satu media online, belum dibayarnya sewa alat itu, sebenarnya invoice PT Prima Energi Riau Perkasa harus disertakan time sheet availability mesin las tersebut agar bisa dibayar.
"Mereka (PT Prima Energi Riau Perkasa,red) sudah diminta persiapkan time sheet tersebut agar invoice bisa dibayar,"Sebut nya melaui WA pribadinya.
Sementara itu ditempat terpisah Saat Di konfirmasi Direktur PT Prima Energi Riau Perkasa, menyebutkan sudah berulangkali melakukan penagihan. Hasilnya, tegas dia, tetap nihil. "Kita jelas merugilah ratusan juta rupiah apalagi saya Punya karyawan,"jelasnya.
Kondisi tersebut membuat PT Prima Energi Riau Perkasa merasa dipermainkan oleh anak perusahaan PT RAPP ini. PT Pechtech sampai dengan bulan Agustus 2018 ini belum juga membayarkan.
Alexander Pranoto mengatakan, pihak nya sudah bekerja sesuai dengan kerjasama sistem sewa. Hanya saja, anak perusahaan PT RAPP tersebut tidak punya keinginan untuk membayarnya.
"PT Pechtech seenaknya saja sendiri saja. Memang ganti manajer saat ini. Hanya saja itukan bukan urusan kita, karena sebagai penyedia barang kerja sudah sesuai dilakukan. Hanya saja tidak dibayarkan. Jumlahnya Rp270 juta," ujarnya.
Nilainya memang kecil bagi perusahaan sebesar PT RAPP, namun lanjut nya, bagi pihak nya nilai tersebut cukup besar.
"Kalau perusahaaan supplier diperlakukan seperti ini tentulah bakal bangkrut semua Dan bagai mana juga nasip karyawan saya, Kita hanya minta hak sesuai kerjasama," kesalnya.
Lebih lanjut Alexander Pranoto menjelaskan time Sheet yang di dengungkan GM PT Pechtech Arlin"Kita systemnya rental per bulan. Kalau time sheet bukan tanggung jawab kita. Itu perusahaan PT Pectech yang seharusnya menyiapkan, bukan kami,"pungkasnya.*
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM-- GM PT Pechtech, Arlin Besutan Perusahan Raksaksa RAPP tergabung APRIl Group, Saat Di konfirmasi terkait tidak membayar rekanan kerja Rp 270 Juta kepada "PT Prima Energi Sejahtera" di konfirmasi melalui WhatsApp Pribadi nya tidak merespon namun malah di Blokir, sekelas GM Arlin Terkesan Alergi dengan Media.
Diketahui, Dalam Kontrak Kerja PT Prima Energi Riau Perkasa. menyiapkan alat berupa trafo las MIG 3 Phase 500 AMP. Brand Morris unit baru sebanyak 10 unit, serta 1 cadangan.
Alat ini disewa sejak November 2017 sampai dengan Februari 2018 oleh anak perusahaan PT RAPP tersebut. Hanya saja saat dilakukan penagihan sesuai kontrak kerjasama yang sudah ada, PT Pechtech tidak membayarnya.
Sebelumnya, Arlin pernah menyebutkan Saat di konfirmasi salah satu media online, belum dibayarnya sewa alat itu, sebenarnya invoice PT Prima Energi Riau Perkasa harus disertakan time sheet availability mesin las tersebut agar bisa dibayar.
"Mereka (PT Prima Energi Riau Perkasa,red) sudah diminta persiapkan time sheet tersebut agar invoice bisa dibayar,"Sebut nya melaui WA pribadinya.
Sementara itu ditempat terpisah Saat Di konfirmasi Direktur PT Prima Energi Riau Perkasa, menyebutkan sudah berulangkali melakukan penagihan. Hasilnya, tegas dia, tetap nihil. "Kita jelas merugilah ratusan juta rupiah apalagi saya Punya karyawan,"jelasnya.
Kondisi tersebut membuat PT Prima Energi Riau Perkasa merasa dipermainkan oleh anak perusahaan PT RAPP ini. PT Pechtech sampai dengan bulan Agustus 2018 ini belum juga membayarkan.
Alexander Pranoto mengatakan, pihak nya sudah bekerja sesuai dengan kerjasama sistem sewa. Hanya saja, anak perusahaan PT RAPP tersebut tidak punya keinginan untuk membayarnya.
"PT Pechtech seenaknya saja sendiri saja. Memang ganti manajer saat ini. Hanya saja itukan bukan urusan kita, karena sebagai penyedia barang kerja sudah sesuai dilakukan. Hanya saja tidak dibayarkan. Jumlahnya Rp270 juta," ujarnya.
Nilainya memang kecil bagi perusahaan sebesar PT RAPP, namun lanjut nya, bagi pihak nya nilai tersebut cukup besar.
"Kalau perusahaaan supplier diperlakukan seperti ini tentulah bakal bangkrut semua Dan bagai mana juga nasip karyawan saya, Kita hanya minta hak sesuai kerjasama," kesalnya.
Lebih lanjut Alexander Pranoto menjelaskan time Sheet yang di dengungkan GM PT Pechtech Arlin"Kita systemnya rental per bulan. Kalau time sheet bukan tanggung jawab kita. Itu perusahaan PT Pectech yang seharusnya menyiapkan, bukan kami,"pungkasnya.*