Postingan
Masa Kampanye Bertepatan Ramadan, Pilkada 2018 Rawan Pelanggaran
https://www.riaupublik.com/2018/05/masa-kampanye-bertepatan-ramadan.html
Minggu, 20 Mei 2018
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan Misbah mengatakan penyelenggaraan pilkada 2018 rawan oleh pelanggaran saat kampanye karena bertepatan dengan bulan Ramadan dan perayaan Idul Fitri.
"Saat kampanye Pilkada 2018 kini bertepatan dengan bulan Ramadhan sampai Idul Fitri, maka kawan-kawan harus melakukan pengawasan karena potensi pelanggaran dalam kampanye sangat tinggi," kata Abhan saat berkunjung ke Bawaslu Riau di Pekanbaru pada Sabtu, 19 Mei 2018
Pada kesempatan itu, Abhan mengingatkan Bawaslu dan Panwaslu Riau agar lebih giat melakukan pengawasan guna pencegahan dan antisipasi pelanggaran. Apalagi di daerah ini juga diselenggarakan pemilihan gubernur dan bupati. "Jangan sampai bulan Ramadan dinodai karena kegiatan agama bisa ditunggangi pasangan calon dan partai politik," ujarnya.
Abhan juga meminta kepada semua Bawaslu dan Panwaslu untuk melakukan sosialisasi dan mengimbau calon kepala daerah serta parpol agar kegiatan kampanye diisi dengan kegiatan murni kampanye dan agama murni ibadah.
Misalnya jika ada kegiatan buka bersama atau zakat fitrah. Abhan mengatakan Bawaslu tidak boleh melarangnya, tapi jangan sampai ada substansi dari kampanye. "Apakah dilarang? Tidak, kegiatan itu dipersilahkan sepanjang tidak disusupi alat peraga kampanye (APK) atau bahan kampanye," kata dia.
Abhan mengatakan pada dasarnya pertemuan tatap muka sah-sah saja. "Kami tidak dalam kontek melarang orang berzakat, tetapi yang jadi persoalan ketika di amplopnya ditempeli APK atau logo. Selain itu tujuannya pahala, silahkan tetapi kalau tujuannya suara itu bermasalah," ujarnya. Karena itu, Abhan meminta lembaga pengawas pemilu di daerah untuk gencar melakukan sosialisasi.
Tempo//Riaupublik
"Saat kampanye Pilkada 2018 kini bertepatan dengan bulan Ramadhan sampai Idul Fitri, maka kawan-kawan harus melakukan pengawasan karena potensi pelanggaran dalam kampanye sangat tinggi," kata Abhan saat berkunjung ke Bawaslu Riau di Pekanbaru pada Sabtu, 19 Mei 2018
Pada kesempatan itu, Abhan mengingatkan Bawaslu dan Panwaslu Riau agar lebih giat melakukan pengawasan guna pencegahan dan antisipasi pelanggaran. Apalagi di daerah ini juga diselenggarakan pemilihan gubernur dan bupati. "Jangan sampai bulan Ramadan dinodai karena kegiatan agama bisa ditunggangi pasangan calon dan partai politik," ujarnya.
Abhan juga meminta kepada semua Bawaslu dan Panwaslu untuk melakukan sosialisasi dan mengimbau calon kepala daerah serta parpol agar kegiatan kampanye diisi dengan kegiatan murni kampanye dan agama murni ibadah.
Misalnya jika ada kegiatan buka bersama atau zakat fitrah. Abhan mengatakan Bawaslu tidak boleh melarangnya, tapi jangan sampai ada substansi dari kampanye. "Apakah dilarang? Tidak, kegiatan itu dipersilahkan sepanjang tidak disusupi alat peraga kampanye (APK) atau bahan kampanye," kata dia.
Abhan mengatakan pada dasarnya pertemuan tatap muka sah-sah saja. "Kami tidak dalam kontek melarang orang berzakat, tetapi yang jadi persoalan ketika di amplopnya ditempeli APK atau logo. Selain itu tujuannya pahala, silahkan tetapi kalau tujuannya suara itu bermasalah," ujarnya. Karena itu, Abhan meminta lembaga pengawas pemilu di daerah untuk gencar melakukan sosialisasi.
Tempo//Riaupublik
