Postingan
Cagubri Zaman Now Nomor 2, LE:Revisi Visi Misi 2020, Buat Perda Penguatan dan Alokasi Anggaran Untuk Institusi Kebudayaan
https://www.riaupublik.com/2018/04/cagubri-zaman-now-nomor-2-lerevisi-visi.html
Minggu, 29 April 2018
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com--Menjawab pertanyaan Ketua Kerapatan Adat LAM(Lembangga Adat Melayu) Riau Datuk Al Zahar dalam debat kandidat Gubri yang ditayangkan. TV one Sabtu (27/4) malam di Pekanbaru, Next Gubri Zaman Now nonor 2 Lukman Edy menjawab dengan berkelakar.
"Yang pasti Datuk Al Azhar, kalau saya bersama Hardianto diberi amamah, insyakallah kantor LAM tidak akan diputus listriknya oleh PLN, " ujar Mantan Mentri Daerah Tertinggal era SBY yang sambut tepuk tangan gemuruh.
Namun yang lebih penting dari itu lanjut LE begitu panggilan akrabnya, yang pertama yang akan ia lakukan ditahun pertama jadi Gubri, adalah merubah Visi Riau 2020 untuk menjadikan Riau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.
"Di samping harus ada penguatan terhadap institusi kebudayaan seperti LAM, DKR, AKMR dan institusi lainnya, juga perlua adanya aturan atau dasar hukum terhadap alokasi anggaran kepada institusi kebudayaan tersebut," tegas LE.
Sehingga lanjut Next Gubri Zaman Now yang didukung Gerindra dan PKB ini, ke depan institusi kebudayaan yang ada di Riau ini tidak lagi mendapat anggaran dengan belas kasihan.
"Sehingga dengan demikian, siapapun Gubrinya ke depan, institusi kebudayaan yang ada tidak perlu khawatir terkiat angaran karena sudah ada alokasi khusus sehingga membuat institusi kebudayaan seperti LAM lebih bermarwah dan independen," pungkas LE. **
"Yang pasti Datuk Al Azhar, kalau saya bersama Hardianto diberi amamah, insyakallah kantor LAM tidak akan diputus listriknya oleh PLN, " ujar Mantan Mentri Daerah Tertinggal era SBY yang sambut tepuk tangan gemuruh.
Namun yang lebih penting dari itu lanjut LE begitu panggilan akrabnya, yang pertama yang akan ia lakukan ditahun pertama jadi Gubri, adalah merubah Visi Riau 2020 untuk menjadikan Riau sebagai Pusat Kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.
"Di samping harus ada penguatan terhadap institusi kebudayaan seperti LAM, DKR, AKMR dan institusi lainnya, juga perlua adanya aturan atau dasar hukum terhadap alokasi anggaran kepada institusi kebudayaan tersebut," tegas LE.
Sehingga lanjut Next Gubri Zaman Now yang didukung Gerindra dan PKB ini, ke depan institusi kebudayaan yang ada di Riau ini tidak lagi mendapat anggaran dengan belas kasihan.
"Sehingga dengan demikian, siapapun Gubrinya ke depan, institusi kebudayaan yang ada tidak perlu khawatir terkiat angaran karena sudah ada alokasi khusus sehingga membuat institusi kebudayaan seperti LAM lebih bermarwah dan independen," pungkas LE. **
