Panglima TNI : Waspadai Benih-Benih Perpecahan Antar Agama

Sabtu, 5 Agustus 2017

BALI, RIAUPUBLIK.COM--  Waspadai benih-benih yang ingin membuat perpecahan antar dan inter agama,dengan cara mengadu domba sesama umat beragama. Benih-benih seperti itu sudah mulai muncul, maka jangan sampai negeri ini menjadi kancah konflik antar agama dan antar kelompok agama.

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada acara Simakrama Kebangsaan Perisada Hindu Darma dengan tema “Wawasan kebangsaan”, yang dihadiri  oleh 2.800 Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat, bertempat di Taman Bhagawan, Jalan Pratama Tanjung Benoa Denpasar, Bali, Jumat malam (4/8/2017).

“Jangan sampai ada pertikaian dan  konflik antar agama yang  dapat merusak, menghancurkan bangsa dan negara, jangan sampai itu terjadi, hal ini yang membuat perpecahan antar masyarakat, antar kelompok agama dan antar saudara-saudara kita sendiri,”  tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Presiden RI Ir. Joko Widodo bahwa Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki 17 ribu pulau, 1.340 ribu suku dan 1.150 ribu bahasa daerah.  Untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan negara Republik Indonesia sepanjang masa, kita harus menguatkan persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

“Itulah yang harus tetap kita jaga dan bina. Kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa Indonesia, karena Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai Ketuhanan yang sudah disepakati oleh para pemuka agama pada awal kemerdekaan,” katanya.

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, Bung Karno pernah mengingatkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesiayang berideologi Pancasila bukan milik satu golongan, bukan milik satu agama, bukan milik satu suku, tetapi milik kita semuanya dariSabang sampai Merauke.  Demikian juga Presiden RI Ir. Joko Widodo pernah mengingatkan bahwa Pancasila harusdiamalkan,dikonkritkan, diimplementasikan, dikerjakan secara kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari.

“Bila tidak ada Islam bukan Indonesia, bila tidak ada Kristen bukan Indonesia, bila tidak ada Khatolik bukan Indonesia, bila tidak ada Hindu bukan Indonesia, bila tidak ada Buddha bukanIndonesia dan bila tidak ada Khonghucu bukan Indonesia. ItulahIndonesia kita yang indah,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Di sisi lain Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, bangsa Indonesia adalah bangsa patriot yang berjiwa ksatria. Bila ada yang mengusik rasa kebangsaannya, mereka akan melawan karena di tubuhnya mengalir darah ksatria yang dibuktikan dengan setiap suku bangsa Indonesia memiliki tarian perang dan senjata perang untuk mempertahankan diri.

Panglima TNI mengungkapkan bahwa perjuangan rakyat yang beratus-ratus tahun lamanya tidak membuahkan hasil karena masih bersifat kedaerahan. Para pejuang, tokoh agama dan pemuda menyadari hal itu, maka muncul rasa persatuan dan kesatuan dalam perjuangan hingga lahir Sumpah Pemuda tahun 1928, maka hanya memerlukan waktu 17 tahun kemerdekaan bisa direbut. “Bangsa ini bergotong royong dipelopori oleh para pahlawan dan rakyat, sehingga dapat merebut kemerdekaan dengan senjata apa adanya,” pungkasnya.

Related

TNI/Polri 5807436384410350208

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item