Tim Inspekrorat KemenLHK Pantau Kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional Padat Karya Mandiri Bengkalis
BENGKALIS(Riau), RIAUPUBLIK.COM - Tim Inpektorat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan RI, Pejabat dari BPDAS HL INROK dan Kepala KPH Bengkalis Pulau berserta empat staf nya langsung turun ke tiga lokasi Program Ekonomi Nasional Padat Karya Mangrove areal pantai desa Muntai barat, desa Muntai dan desa Pambang pesisir Kecamatan Bantan Kab. Bengkalis Riau. Rabu (18/11/20).
Jajaran Tim Inpektorat Jendral KemenLHK yang turun antara lain, Andri Gunawan, S.Hut, M.Si,
Ikhsan Anshori, S.Hut, M.Ling, dan Prima Panji Mulya Permana, SE. Sementara dari BPDAS HL INROK Sigit Budi Nugroho,S.Si, M.Sc (Kasie Evaluasi DASHL), Asriyanto, SP. Dari KPH Bengkalis pulau pula dipimpin langsung oleh Ir.Agus Rianto,MT berserta empat orang staf nya.
Prioritas menjadi obyek pengecekan terhadap kegiatan penanaman mangrove program Pemulihan Ekonomi Nasional -Padat Karya Mandiri yaitu sejauh sepuluh kilo lima ratus meter sepanjang pantai desa Muntai barat, pantai desa Muntai dan desa Pambang pesisir.
Menurut Andri Gunawan selaku ketua tim pengecekan kegiatan dari inspektorat jendral KemenLHK RI kepada tim Media mengatakan, mereka tidak menemukan ada nya hal-hal yang janggal atas kegiatan penanaman mangrove yang dikordiner oleh KTH Mangrove IPMPL 1 Desa Muntai Barat, KTH Mangrove IPMPL 2 Desa Muntai dan KTH Mangrove IPMPL 3 Desa Pambang pesisir Bersama kurang lebih 650 Masyarakat.
"Terhadap Pelaksanaan kegiatan ke tiga kelompok tani hutan binaan LSM ikatan pemuda Melayu peduli lingkungan Melayu peduli lingkungan tersebut pantas mendapat aprisiasi, oleh karena cara mereka bekerja menerapkan asas tranparansi dengan memenfaatkan prangkat Informasi Teknologi seperti CCTV yang bisa Online dan dipantau dari jauh, kemudian menggunakan fasilitas Dron sehingga mudah dipantau oleh pihak pihak yang ingin melakukan pengecekan terhadap kegiatan, "ujarnya.
Selain itu Ir. Agus Rianto, MT Kepala KPH Bengkalis Pulau pada kesempatan yang sama saat di lapangan turut juga memberikan aprisiasi atas kegiatan ketiga kelompok tersebut atas kecepatan waktu dan kerapian masyarakat melakukan penanaman mangrove disepanjang pantai yang dapat dilihat secara kasat mata secara langsung, ia berharap masyarakat dapat terus merawat hingga pohon mangrove yang ditanam benar-benar hidup dan bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi persoalan abrasi pantai pulau Bengkalis yang selama ini menjadi persoalan keluh kesah masyarakat,"tegasnya.(Romi/Rpc)