Wweiii..! Tak Becus Urus Karet, Ketua DPP LSM Bersatu: PTPNV Secapat Nya Di Audit, Demi Kepentingan Negra

Senin, 6 Juli 2020
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.COM-- Menteri BUMN diminta untuk Mengganti Pimpinan perusahaan yang tidak bisa bertindak tegas menjalankan Amanah, dalam mengelola perusahaan milik Negara, sebagaimana yang di temukan wartawan dan Tim Lembaga Aliansi Indonesia Badan penelitian Aset Negara, Bidang Intelijen Investigasi, adanya indikasi perusakan dan pemborosan produksi yang mengakibatkan merugikan Negara,

Dimana pelaksanaan produksi di perusahaan milik Negara tidak di jalankan sesuai SOP yang berlaku, Sehingga dapat diduga berakibat Merugian Negara.

Ketika Tim Media mempublikasikan kegiatan pelaksanaan penderesan yang diduga perusakan dan pemborosan produksi di kebun Karet Tamora, Direktur Utama PTPN V (Jatmiko Santoso) sempat menurunkan Tim Tanaman, SPI, dari Jalan Rambutan, untuk mengecek kebenaran Informasi yang di sampaikan wartawan corpnews.com. ke Afdeling 1 Blok H4 Kebun Tamora.

Kemudian Asum (Ridwan Siregar) dan Kabid Humas Hum Sektor Barat Tandun (Edwin Zebua) menjelaskan Kepada Tim media bahwa

"Pihak manajemen perusahaan sudah melakukan penindakan yaitu pemberhentian buruh harian lepas sebagai pelaksana deres, mandor deres yang bernama (Prianto) yang mendapat surat peringatan kemudian dialih tugaskan menjadi mandor pemeliharaan." terang Asum.

Menurut Narasumber Corpnews.com riau, yang namanya di rahasiakan menjelaskan bahwa,"Dalam SOP penderesan di perusahaan PTPNV, sudah punya ketentuan dalam hal tata cara pelaksanaan sampai dengan batas batas yang di tentukan. dan tata cara itu sudah di terapkan dengan sistem deres yang benar, dengan istilah TM 1(deres awal) sebelah kiri batang karet dengan ketinggian 130 cm dari tanah. dan Cara pelaksanaan pendesan pisau deres ditarik dari kiri atas ke kanan bawah, dengan jangka waktu selama Lima tahun, setelah produksi awal habis, kemudian di lanjutkan tahun ke enam pada kulit sebelah kanan dengan sistem yang sama, jika tidak di ikuti tata cara itu akan di kenai sanksi berat/ sekurang kurangnya di pindahkan."Terang Narasumber.

Dari pantauan tim Media dilapangan, produksi penderesan, baru berjalan tiga tahun, tetapi dilapangan sudah banyak batang karet yang sudah punya deresan dua panel dan cekung, Jika pelaksanaan penderesan itu di biarkan, maka produksi akan habis sebelum waktunya.

Wartawan Corpnews.com riau beserta tim mengkonfirmasi pihak perusahaan PTPNV melalui Kabid Humas Hum Distrik Barat
(Edwin Zebua) yang sengaja di datangkan Manejer dari Sektor barat Tandun, Sabtu 20/06/2020 ke jalan Rambutan tepatnya di kedai Secangkir Kopi Sanak Pekanbaru, persisnya di seberang Kantor PTPN V, terkait dengan pemberitaan seputar pelaksanaan penderesan di kebun karet Tamora yang memakai dua panel dan cengkung.

Menurut Kabid Bidang Hukum Sektor Barat kebun PTPNV (Edwin Zebua) menjelaskan bahwa pemberitaan yang di sampaikan Media Corpnews.com riau,” itu benar, tapi sudah ditindaklanjuti dengan pemeriksaan tim yang dilanjutkan dengan pemberian peringatan terhadap mandor deres Prianto dan sudah dialih tugaskan menjadi mandor pemeliharaan serta juga memberikan teguran kepada Mandor 1. Namun yang terutama adalah saat ini sudah banyak dilakukan perubahan kerja dilapangan khususnya dalam pekerjaan penderesan melalui sosialisasi rutin terhadap pekerja dilakukan oleh Mandor agar bekerja mengikuti ketentuan yang berlaku di Perusahaan”, jelas Edwin Zebua.

Mengenai informasi atau berita yang diterima, Pihak Manajemen tetap menanggapi dengan serius yaitu dengan pengecekan ke lapangan dan langsung dilakukan perbaikan sistem kerja menurut SOP dan ketentuan yang berlaku. Manajemen Distrik yang membawahi unit/kebun sangat mengapresiasi informasi
yang sudah disampaikan untuk koreksi dan perubahan kedepan yang lebih baik dalam pengelolaan Perusahaan”, terang Zebua

Saat Awak Media meminta tanggapan Ketua DPP Forum LSM Riau Bersatu terkait dengan pelaksanaan penderesan yang diduga ada perusakan dan pemborosan sangat menyikapi keras adanya dugaan permainan yang tidak sehat atas penggunaan anggaran terhadap kebun tamora, dan ini terus berlanjut, yang lebih parah lagi berkaitan dengan teknis penderesan yang terkesan kampungan dan tidak profesional tidak cocok dengan ukuran nama besar Perusahaan BUMN PTPN V ini, PTPN V ini dari dulu sampai sekarang tidak menunjukkan adanya kemajuan.

"Saya sebagai Ketua umum yang membawahi beberapa LSM di Riau dan mantan aktivis 98 sangat paham betul manajemen PTPNV ini, yang tidak Profesional dan tingkat KKN nya sangat tinggi, coba saja tanya berapa keuntungan yg di dapatkan setiap tahunnya, dan Apakah itu di publikasikan, itu perusahaan Negara bersifat publik tentunya masyarakat harus tahu."Terang mantan dosen di salah satu perguruan tinggi besar di Riau.

Ketua DPP Forum LSM Bersatu berpesan PTPNV memang seluruhnya harus di audit bukan hanya kebun tamora saja, Demi kepentingan Negara dan rakyat yang belum merasakan justru menjadi parasit buat Negara. (***)

Related

Pekanbaru 6821072682179896099

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item