API Minta Pertamina Tindak SPBU Nakal
https://www.riaupublik.com/2019/07/api-minta-pertamina-tindak-spbu-nakal.html
Selasa, 2 Juli 2019
RIAUPUBIK.COM, ROHIL-- Pertamina rayon Pekan Baru - Riau diminta lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Rohil.
Pasalnya, dalam melakukan peneraan mesin secara berkala untuk BBM Premium di SPBU petugas banyak yang kurang memahami.
Pegiat LSM Aliansi Penyelamatan Indonesia Bung Dedi Siahaan, SH, meminta Pertamina melakukan inventarisasi dan menindak tegas pengelola SPBU yang melakukan pelanggaran takaran alias nakal.
"Ironisnya temuan kasus SPBU nakal tersebut diketahui dari pihak penegak hukum bukan dari PT Pertamina itu sendiri. Dengan kejadian ini Pertamina seharusnya memberikan perhatian serius dan lebih jeli lagi mengenali, memantau, dan menindak praktik-praktik kecurangan di SPBU," cetus Bung Dedi.
Menurut nya kecurangan takaran merupakan praktek yang sering ditemukan di SPBU. Hal itu terjadi karena karakteristik transaksinya yang berlangsung cepat, pengaruh psikologis antrian saat mengisi bahan bakar, juga modus kecurangan yang sangat rumit.
Berbeda dengan kasus sebelumnya, ujar dia, kali ini juga ada modus yang dipakai lebih canggih yaitu menggunakan alat pengendali jarak jauh. Polisi saja memerlukan waktu sebulan untuk memantau dan menangkap tangan pelaku kejahatan ini.
Bung Dedi menambahkan, temuan dan keluhan mengenai prilaku SPBU nakal tersebut sering terjadi. Namun selama ini penindakan belum sepenuhnya memberikan efek jera. Tn 007.
RIAUPUBIK.COM, ROHIL-- Pertamina rayon Pekan Baru - Riau diminta lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Rohil.
Pasalnya, dalam melakukan peneraan mesin secara berkala untuk BBM Premium di SPBU petugas banyak yang kurang memahami.
Pegiat LSM Aliansi Penyelamatan Indonesia Bung Dedi Siahaan, SH, meminta Pertamina melakukan inventarisasi dan menindak tegas pengelola SPBU yang melakukan pelanggaran takaran alias nakal.
"Ironisnya temuan kasus SPBU nakal tersebut diketahui dari pihak penegak hukum bukan dari PT Pertamina itu sendiri. Dengan kejadian ini Pertamina seharusnya memberikan perhatian serius dan lebih jeli lagi mengenali, memantau, dan menindak praktik-praktik kecurangan di SPBU," cetus Bung Dedi.
Menurut nya kecurangan takaran merupakan praktek yang sering ditemukan di SPBU. Hal itu terjadi karena karakteristik transaksinya yang berlangsung cepat, pengaruh psikologis antrian saat mengisi bahan bakar, juga modus kecurangan yang sangat rumit.
Berbeda dengan kasus sebelumnya, ujar dia, kali ini juga ada modus yang dipakai lebih canggih yaitu menggunakan alat pengendali jarak jauh. Polisi saja memerlukan waktu sebulan untuk memantau dan menangkap tangan pelaku kejahatan ini.
Bung Dedi menambahkan, temuan dan keluhan mengenai prilaku SPBU nakal tersebut sering terjadi. Namun selama ini penindakan belum sepenuhnya memberikan efek jera. Tn 007.