Wwweiiii...! Warga Pekanbaru "WI" Laporkan Caleg Provisi Riau Ke Bawaslu Pekanbaru, Dugaan Maney Politik
https://www.riaupublik.com/2019/05/wwweiiii-warga-pekanbaru-wi-laporkan.html
Sabtu, 4 Mei 2019
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye.
Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum, Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.
WI, Warga kelurahan tuah Madani, Kota Pekanbaru, Sabtu, 4 Mei 2019, mendatangi Bawaslu Kota Pekanbaru, di jalan Kutilang 14 i.
WI melaporkan dugaan pelanggan pidana pemilu 2019 terkait penggelembungan suara serta money politik yang dilakukan seorang Caleg untuk DPRD Riau, atas nama NJ dari Partai Demokrat, Dapil Kota Pekanbaru.
Awalnya, menurut pengakuan WI menemukan sebuah HP android di jalan Imam Munandar, 29 Maret 2019 silam, sekitar jam 20.00 WIB.
"HP dalam keadaan mati, lowbatt. Setelah dicas, saya buka hp itu, dan coba hubungi pemiliknya untuk dipulangkan," kata WI.
Namun WI melihat ada percakapan pesan WA intensif dengan salah seorang caleg atas nama NJ alias DD tersebut.
Salah satu percakapan di WA itu adalah soal pemberian uang kepada ketua KPPS. Dugaan kuatnya untuk Ketua KPPs di Kecamatan Rumbai Pesisir.
Percakapan antara pemilik HP (R) dengan caleg NJ alias DD, pada tanggal 22 Maret 2019. R Ping tiga kali dan chat wa berisi foto seorang yang megang uang. Dengan keterangan "Buktinya pak uang sudah serahkan semua sama ketua kpps,"
Dijawab singkat chat wa oleh DD, "Ya R..".
Saat dikonfirmasi sama caleg yang dilaporkan tersebut menjawab :
"Saya tak punya tim sukses namanya ..R.. itu.. Ya silahkan laporkan saja jadi biar terang benderang siapa yang memfitnah saya..," jawab DD melalui pesan singkat WA.
Selama digelarnya Pemilu 2019 ini, tiga laporan masuk ke Bawaslu Kota Pekanbaru. Ketua Bawaslu Kota Pekanbaru, Indra Khalid Nasution SH menyatakan sesuai prosedur, laporan masuk akan digelar bersama sentra Gakkumdu dan akan ditetapkan nomor registrasi laporan untuk proses selanjutnya.(*)
Fhoto: Ilustrasi Internet |
Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum, Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.
WI, Warga kelurahan tuah Madani, Kota Pekanbaru, Sabtu, 4 Mei 2019, mendatangi Bawaslu Kota Pekanbaru, di jalan Kutilang 14 i.
WI melaporkan dugaan pelanggan pidana pemilu 2019 terkait penggelembungan suara serta money politik yang dilakukan seorang Caleg untuk DPRD Riau, atas nama NJ dari Partai Demokrat, Dapil Kota Pekanbaru.
Awalnya, menurut pengakuan WI menemukan sebuah HP android di jalan Imam Munandar, 29 Maret 2019 silam, sekitar jam 20.00 WIB.
"HP dalam keadaan mati, lowbatt. Setelah dicas, saya buka hp itu, dan coba hubungi pemiliknya untuk dipulangkan," kata WI.
Namun WI melihat ada percakapan pesan WA intensif dengan salah seorang caleg atas nama NJ alias DD tersebut.
Salah satu percakapan di WA itu adalah soal pemberian uang kepada ketua KPPS. Dugaan kuatnya untuk Ketua KPPs di Kecamatan Rumbai Pesisir.
Percakapan antara pemilik HP (R) dengan caleg NJ alias DD, pada tanggal 22 Maret 2019. R Ping tiga kali dan chat wa berisi foto seorang yang megang uang. Dengan keterangan "Buktinya pak uang sudah serahkan semua sama ketua kpps,"
Dijawab singkat chat wa oleh DD, "Ya R..".
Saat dikonfirmasi sama caleg yang dilaporkan tersebut menjawab :
"Saya tak punya tim sukses namanya ..R.. itu.. Ya silahkan laporkan saja jadi biar terang benderang siapa yang memfitnah saya..," jawab DD melalui pesan singkat WA.
Selama digelarnya Pemilu 2019 ini, tiga laporan masuk ke Bawaslu Kota Pekanbaru. Ketua Bawaslu Kota Pekanbaru, Indra Khalid Nasution SH menyatakan sesuai prosedur, laporan masuk akan digelar bersama sentra Gakkumdu dan akan ditetapkan nomor registrasi laporan untuk proses selanjutnya.(*)