Kasus PLTU Riau, Begini Dekatnya Eni Saragih dan Idrus Marham
https://www.riaupublik.com/2018/07/kasus-pltu-riau-begini-dekatnya-eni.html
Senin, 23 Juli 2018
JAKARTA, RIAUPUBLIK.COM-- Menteri Sosial Idrus Marham mengundang sejumlah politikus Partai Golkar hadir dalam pesta ulang tahun anak bungsunya, yang berumur satu tahun, di rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Jumat dua pekan lalu. Salah satunya EniSaragi Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat.
“Saya yang menelepon malah,” ujar Idrus, Kamis, 19 Juli 2018, seperti dikutip dari majalah.tempo.co. Pun kepada sejumlah kolega terdekatnya, Idrus yang mengundang tanpa perantara.
Sekitar setengah jam setelah kedatangan Eni, petugas Komisi Pemberantasan Korupsi juga tiba di rumah Idrus. KPK menangkap Eni dengan tuduhan menerima suap dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap di Riau melalui Tahta Maharaya, keponakan sekaligus anggota staf Eni di DPR, yang digulung satu jam sebelumnya di tempat lain.
Idruslah yang mengantar Eni ke mobil petugas KPK. Sebelum menyerahkan diri, Eni sempat bertanya kepada Idrus. “Bagaimana ini, Bang?” katanya, seperti ditirukan Idrus. “En, kamu harus ikut KPK,” Idrus menjawab. Eni menuruti saran Idrus tanpa bertanya lagi.
Idrus adalah orang yang didengar Eni. Saking dekatnya, Idrus menyebut Eni sebagai adiknya. “Saya panggil dia ‘Dinda’,” ujarnya. “Eni panggil saya ‘Abang’.” Umur Idrus dan Eni terpaut delapan tahun. Idrus kelahiran 1962, sedangkan Eni kelahiran 1970.
Keduanya mulai dekat ketika sama-sama menjadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2002-2005, yang dipimpin Idrus.
Bekas Ketua KNPI, Andi Harianto Sinulingga, menuturkan, awalnya Eni menjabat wakil bendahara umum pada 2002. Setahun kemudian, Eni naik posisi menjadi bendahara umum karena pejabat sebelumnya, Santoso, meninggal.
Sebelum menjadi anggota DPR pada 2014, Eni menjabat komisaris PT Raya Energy Indonesia dan PT Nugas Trans Energy pada 2011-2014. Dalam akta PT Raya Energy, Eni tercatat memiliki 6.600 lembar saham senilai Rp 6,6 miliar.
Ahmad Doli Kurnia, juga bekas Ketua KNPI, menggambarkan kedekatan Eni dan Idrus. Saat Idrus hendak maju sebagai calon Ketua Umum Golkar dalam musyawarah nasional luar biasa pada Mei 2016, Eni menjadi anggota tim sukses Idrus. Musyawarah itu akhirnya memilih Setya Novanto sebagai ketua umum.
Setelah Idrus menjabat Menteri Sosial, Eni kerap terlihat di dekat Idrus. Ia ada di samping Idrus sejak hari pertama Idrus menggantikan Khofifah Indar Parawansa pada Januari lalu. Sejumlah orang melihat Eni hadir dalam serah-terima jabatan dari Khofifah kepada Idrus.
Menurut Ahmad Doli, pada pertengahan bulan lalu dia diminta Eni Saragih menemani Idrus saat mengunjungi keluarga korban kapal tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. “Eni juga menjadi penengah jika saya sedang tidak akur dengan Bang Idrus,” ujarnya.
Tempo//Riaupublik
JAKARTA, RIAUPUBLIK.COM-- Menteri Sosial Idrus Marham mengundang sejumlah politikus Partai Golkar hadir dalam pesta ulang tahun anak bungsunya, yang berumur satu tahun, di rumah dinasnya di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Jumat dua pekan lalu. Salah satunya EniSaragi Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat.
“Saya yang menelepon malah,” ujar Idrus, Kamis, 19 Juli 2018, seperti dikutip dari majalah.tempo.co. Pun kepada sejumlah kolega terdekatnya, Idrus yang mengundang tanpa perantara.
Sekitar setengah jam setelah kedatangan Eni, petugas Komisi Pemberantasan Korupsi juga tiba di rumah Idrus. KPK menangkap Eni dengan tuduhan menerima suap dalam proyek pembangkit listrik tenaga uap di Riau melalui Tahta Maharaya, keponakan sekaligus anggota staf Eni di DPR, yang digulung satu jam sebelumnya di tempat lain.
Idruslah yang mengantar Eni ke mobil petugas KPK. Sebelum menyerahkan diri, Eni sempat bertanya kepada Idrus. “Bagaimana ini, Bang?” katanya, seperti ditirukan Idrus. “En, kamu harus ikut KPK,” Idrus menjawab. Eni menuruti saran Idrus tanpa bertanya lagi.
Idrus adalah orang yang didengar Eni. Saking dekatnya, Idrus menyebut Eni sebagai adiknya. “Saya panggil dia ‘Dinda’,” ujarnya. “Eni panggil saya ‘Abang’.” Umur Idrus dan Eni terpaut delapan tahun. Idrus kelahiran 1962, sedangkan Eni kelahiran 1970.
Keduanya mulai dekat ketika sama-sama menjadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2002-2005, yang dipimpin Idrus.
Bekas Ketua KNPI, Andi Harianto Sinulingga, menuturkan, awalnya Eni menjabat wakil bendahara umum pada 2002. Setahun kemudian, Eni naik posisi menjadi bendahara umum karena pejabat sebelumnya, Santoso, meninggal.
Sebelum menjadi anggota DPR pada 2014, Eni menjabat komisaris PT Raya Energy Indonesia dan PT Nugas Trans Energy pada 2011-2014. Dalam akta PT Raya Energy, Eni tercatat memiliki 6.600 lembar saham senilai Rp 6,6 miliar.
Ahmad Doli Kurnia, juga bekas Ketua KNPI, menggambarkan kedekatan Eni dan Idrus. Saat Idrus hendak maju sebagai calon Ketua Umum Golkar dalam musyawarah nasional luar biasa pada Mei 2016, Eni menjadi anggota tim sukses Idrus. Musyawarah itu akhirnya memilih Setya Novanto sebagai ketua umum.
Setelah Idrus menjabat Menteri Sosial, Eni kerap terlihat di dekat Idrus. Ia ada di samping Idrus sejak hari pertama Idrus menggantikan Khofifah Indar Parawansa pada Januari lalu. Sejumlah orang melihat Eni hadir dalam serah-terima jabatan dari Khofifah kepada Idrus.
Menurut Ahmad Doli, pada pertengahan bulan lalu dia diminta Eni Saragih menemani Idrus saat mengunjungi keluarga korban kapal tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. “Eni juga menjadi penengah jika saya sedang tidak akur dengan Bang Idrus,” ujarnya.
Tempo//Riaupublik