Postingan
Cagub Riau Lukman Edy: 100 Hari Pertama Kami Bentuk BUMD Kelapa
https://www.riaupublik.com/2018/05/cagub-riau-lukman-edy-100-hari-pertama.html
Sabtu, 26 Mei 2018
INDRAGIRIHILIR, RIAUPUBLIK.com--Calon Gubernur Riau Nomor 2 Lukman Edy akan membentuk BUMD khusus kelapa yang akan menjadi Bapak Angkat para petani kelapa. Tugas BUMD Kelapa nantinya untuk meningkatkan harga kelapa yang sekarang ini terpuruk.
"Insyaallah BUMD Kelapa ini nanti akan kami bentuk dalam 100 hari pertama jika kami terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Riau 2019-2024," ujar Lukman Edy saat silaturahmi dan kampanye dialogis di Pulau Burung, Inhil, Sabtu (26/5).
Lebih lanjut, inisiatif penggagas Undang-undang Desa tersebut dikarenakan keprihatinannya terhadap industri kelapa yang sekarang ini makin terpuruk
"Sekarang ini industri kelapa terpuruk karena kapasitas pabrik yang tidak memadai. Selain itu adanya aturan pemerintah yang membatasi ekspor kelapa bahan baku maksimal hanya 80 ton, sedangkan kapasitas muatan kapal hingga 200 ton. Inilah salah satu sebab kenapa harga kelapa turun sampai Rp.1000, yang normalnya Rp.2500-3000 per buah. Karena stoknya melimpah," urai eks Ketua Pansus RUU Pemilu itu.
Menurut Cagub yang diusung Koalisi PKB-Gerindra ini, solusinya adalah dengan mendirikan BUMD Kelapa dengan beberapa skema.
"Skemanya bisa kita bekerjasama dengan pengusaha kelapa dengan mendirikan atau menambah kapasitas produksi pabrik, memberdayakan kelompok tani kelapa sebagai pengumpul masyarakat lalu dijual ke pabrik, atau dengan sharing swasta-pemda atau murni BUMD, nanti dilihat kebutuhannya," lanjut eks Menteri Desa itu.
Menurutnya, pembentukan BUMD Kelapa ini sebagai wujud keseriusan Cagub Zaman Now tersebut kepada para petani kelapa se-Riau.***
"Insyaallah BUMD Kelapa ini nanti akan kami bentuk dalam 100 hari pertama jika kami terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Riau 2019-2024," ujar Lukman Edy saat silaturahmi dan kampanye dialogis di Pulau Burung, Inhil, Sabtu (26/5).
Lebih lanjut, inisiatif penggagas Undang-undang Desa tersebut dikarenakan keprihatinannya terhadap industri kelapa yang sekarang ini makin terpuruk
"Sekarang ini industri kelapa terpuruk karena kapasitas pabrik yang tidak memadai. Selain itu adanya aturan pemerintah yang membatasi ekspor kelapa bahan baku maksimal hanya 80 ton, sedangkan kapasitas muatan kapal hingga 200 ton. Inilah salah satu sebab kenapa harga kelapa turun sampai Rp.1000, yang normalnya Rp.2500-3000 per buah. Karena stoknya melimpah," urai eks Ketua Pansus RUU Pemilu itu.
Menurut Cagub yang diusung Koalisi PKB-Gerindra ini, solusinya adalah dengan mendirikan BUMD Kelapa dengan beberapa skema.
"Skemanya bisa kita bekerjasama dengan pengusaha kelapa dengan mendirikan atau menambah kapasitas produksi pabrik, memberdayakan kelompok tani kelapa sebagai pengumpul masyarakat lalu dijual ke pabrik, atau dengan sharing swasta-pemda atau murni BUMD, nanti dilihat kebutuhannya," lanjut eks Menteri Desa itu.
Menurutnya, pembentukan BUMD Kelapa ini sebagai wujud keseriusan Cagub Zaman Now tersebut kepada para petani kelapa se-Riau.***
