Prajurit TNI Dukung Pelaksanaan DDR di Republik Afrika Tengah
https://www.riaupublik.com/2017/10/prajurit-tni-dukung-pelaksanaan-ddr-di.html
Minggu, 15 Oktober 2017
AFRIKATENGAH,
RIAUPUBLIK.Com-- Para personel
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tergabung dalam Minusca (Multi-Dimensional
Integrated Stabilization Mission in Central African Republic) melaksanakan kegiatan Disarmament, Demobilization and
Reintegration (DDR) di Stadion Berberati, Berberati Republik Afrika
Tengah, kemarin.
Dalam kegiatan Disarmament, Demobilization and
Reintegration, sejumlah personel Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas
Kizi) TNI Konga XXXVII-D/Minusca (Multi-Dimensional Integrated Stabilization
Mission in Central African Republic) atau Indonesian Engineering Company (Indo Eng Coy) di bawah pimpinan Lettu Czi Junaidi ikut
membantu dalam proses kegiatan DDR tersebut.
Hal tersebut merupakan salah satu tugas pokok dari
Satgas Kizi Minusca yang tertera dalam Mandat Minusca, yaitu mendukung
Pemerintahan Transisi dalam mengembangkan dan menerapkan strategi untuk
perlucutan senjata, Demobilisasi dan Reintegrasi/Disarmament,
Demobilization and Reintegration (DDR).
Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-D/Minusca CAR yang saat ini sedang
bertugas di Republik Afrika Tengah merupakan Kontingen Garuda yang mendapat
perintah dari Panglima TNI untuk melaksanakan tugas perdamaian dunia di bawah
naungan PBB. Sejumlah 200 orang prajurit berangkat menuju daerah
misi dibawah pimpinan Letkol Czi Chotman Jumei Arisandy, S.E. sebagai Komandan
Satgas, melaksanakan tugas yang terbagi di dua daerah misi yaitu daerah
Bangui (Ibu Kota Republik Afrika Tengah) dan daerah Berberati.
Kegiatan DDR merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan
oleh PBB, karena merupakan salah satu upaya dalam menekan terjadinya kontak
senjata di berbagai daerah dan dalam rangka menciptakan perdamaian di Republik
Afrika Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan oleh personel PBB yang berada di
Berberati dengan dukungan dari Prajurit Garuda yang sedang bertugas di daerah
tersebut.
Menurut Lettu Czi Junaidi, dengan terlaksananya proses DDR
ini menandakan bahwa masyarakat Republik Afrika Tengah, khususnya yang berada
di Berberati sudah memiliki kesadaran bahwa peperangan yang terjadi di
negaranya harus segera dihentikan.
Ditambahkan oleh Lettu Czi Junaidi bahwa dalam kegiatan
ini personel Kontingen Garuda berhasil mengamankan 13 Pucuk Senjata
Laras Panjang, 12 Pucuk Pistol dan 1 buah Munisi Sebar. Senjata yang
diserahkan tersebut merupakan senjata-senjata yang berasal dari
personel bersenjata Anti Balaka, yang dihadiri pula oleh 33 orang anggota
kelompok tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan Disarmament, Demobilization and
Reintegration (DDR) diantaranya Head Office
Berberati Pericels Gasparini (Brasil), Pimpinan Daerah Berberati
Gbandigba Roger, personel Milobs Minusca Mayor Kav Iqbal (Indonesia) dan Mayor
Khaled Elkery (Mesir).