Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Gelar Seminar Technopreneurship dan Open Science for Scholars on Facing Rapid Globalization

Senin, 30 Oktober 2017
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com – Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Jabodetabek adakan seminar yang bertemakan Technopreneurship & Open Science for Scholars on Facing Rapid Globalization, Minggu (29/10/2017), di Jakarta Selatan. Acara seminar dibuka oleh Ketua ADI Jabodetabek Prof. Dr. Mts. Arief, M.M., MBA., CPM dan acara ini dihadiri oleh dosen-dosen yang juga tergabung dalam asosiasi ini.

“Arief menyampaikan bahwa seminar ini begitu penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dosen di era globalisasi yang sangat dinamis,” katanya saat menyampaikan dan membuka seminar. ADI adalah wadah yang independen serta tidak membawa atribut apapun sehingga dapat diikuti oleh seluruh dosen di Indonesia. 

“Ia mendorong agar para dosen segera melanjutkan pendidikannya hingga ketingkat doktoral, mengingat saat ini banyak beasiswa dan dapat diakses, baik beasiswa dari pemerintah maupun swasta,” pungkasnya.

Pembicara utama Dr. Darmawan Napitupulu, ST., M.Kom (LIPI), dalam orasinya mengatakan tentang pentingnya publikasi ilmiah bagi dosen dan pengenalan Open Science Framework.

“Dikatakannya, publikasi ilmiah sangat erat kaitannya dengan reputasi dosen atau peneliti, dilihat dari sudut pandang komunitas ilmiahnya. Kepakaran seorang ilmuwan bukan lagi ditentukan oleh banyaknya gelar atau jabatan yang dimiliki, namun bagaimana publikasi ilmiahnya diakui telah memberikan kontribusi yang signifikan pada “body of knowledge” dari bidang riset yang digelutinya,” imbuhnya.

Darmawan mengungkapkan bahwa publikasi ilmiah adalah salah satu luaran penelitian yang bersifat wajib. Penelitian yang tidak menghasilkan publikasi ilmiah bisa dikatakan penelitian tersebut belumlah selesai. 

“Bahkan tidak hanya publikasi karya ilmiah, tetapi termasuk juga jumlah sitasi serta H-index telah menjadi indikator kinerja riset dosen atau peneliti dan hal ini juga menjadi dasar evaluasi atau penilaian portal Sinta (Science & Technology Index) yang dikembangkan oleh Kemristekdikti khususnya terhadap publikasi ilmiah dosen yang terindeks Scopus dan Google Scholar,” bebernya. 

Selanjutnya, peneliti dari LIPI ini juga memaparkan tentang Open Science Framework dan Ina-Rxiv kepada peserta seminar, dimana prinsip berbagi dan kolaborasi dapat dilakukan sedini mungkin bahkan pada fase-fase awal penelitian. 

“Hasil penelitian bisa berupa data mentah, hasil pengolahan data, analisis maupun karya ilmiah lengkap yang dapat disampaikan secara terbuka dan transparan ke publik, tutur Darmawan. 

Disamping itu, dunia akademik kita telah lama terkungkung oleh pola pemikiran barat bahwa publikasi ilmiah yang bagus adalah yang terindeks Scopus atau Thomson. Akibatnya secara masif orang mengejar publikasi ilmiahnya agar terindeks oleh lembaga bereputasi. 

“Pandangan ini sebenarnya tidak salah namun akhirnya banyak yang terjebak dan berpikiran sempit yaitu “lebih baik tidak menulis daripada menghasilkan karya ilmiah yang tidak berkualitas karena tidak terindeks”. Padahal kualitas sebuah karya ilmiah pada akhirnya ditentukan oleh pembaca atau komunitas ilmiah, bukan tergantung pada indeks-indeks tersebut,” sambungnya.  

Apalagi dengan hadirnya Ina-Rxiv yang dapat memberikan solusi berupa layanan preprint di Indonesia untuk makalah yang belum menjalani proses peer-review di jurnal ataupun conference. Ina-Rxiv merupakan repositori yang membantu dosen atau peneliti untuk menyimpan dan mendiseminasikan karya ilmiahnya dengan cepat serta mudah diakses oleh publik. 

“Selain gratis, Ina-Rxiv juga punya kapasitas yang besar, makalah yang diunggah ke Ina-Rxiv diberikan DOI oleh OSF sehingga dapat disitasi bilamana memang relevan, tutupnya sekaligus diadakan workshop mini cara mengunggah artikel ilmiah di Ina-Rxiv hingga memperoleh DOI. (js)

Related

Ekonomi 4514211091273776399

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item