Pemuda Harus Bergotong Royong Bangun Indonesia Menjadi Bangsa Pemenang
https://www.riaupublik.com/2016/10/pemuda-harus-bergotong-royong-bangun.html
JAKARTATIMUR, RIAUPUBLIK.Com-- Pemuda
Indonesia harus memiliki jiwa dan semangat gotong royong, karena pemuda
memiliki darah patriot dan kesatria yang tidak bisa melihat orang lain susah
demi membangun Indonesia emas menuju bangsa pemenang. Demikian
disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat memberikan ceramah
dihadapan 1.500 Kader Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) yang sedang mengikuti
Jambore Pendidikan Latihan Bela Negara dan Siaga Karya AMPG tahun 2016 di Bumi
Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2016).
Dalam kesempatan tersebut Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, gotong royong merupakan budaya asli
bangsa Indonesia dimana segala pekerjaan dikerjakan secara bersama-sama dengan
ikhlas untuk mencapai suatu tujuan bersama.
“Kata gotong royong dalam kamus bahasa asing tidak ada, hanya
Indonesia yang memiliki bahasa gotong royong. Hal ini merupakan potensi dan
modal dasar dalam melakukan revolusi mental untuk menjadikan bangsa Indonesia
sebagai bangsa pemenang,” katanya.
Panglima TNI mengajak kepada
generasi muda AMPG untuk menghidupkan kembali sifat gotong royong di masyarakat
yang sudah hampir luntur, karena tergilas globalisasi dan kehidupan modern.
“Bangsa Indonesia bangga karena mewarisi Gen bangsa Patriot yang berjiwa
Ksatria, dimana setiap suku bangsa Indonesia masing-masing memiliki tarian
perang dan senjata perang untuk mempertahankan diri,” ujar Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan
bahwa, perubahan tatanan budaya ekonomi dalam masyarakat menjadi pemicu awal
terjadinya kompetisi global dimana masing-masing negara berkompetisi secara
ketat dan cenderung tidak sehat. “Inilah ancaman Indonesia saat ini dimana
perubahan drastis gaya hidup dan modernisasi mulai terjadi, hal ini menyebabkan
resesi ekonomi dan depresi ekonomi di Indonesia sehingga terjadi krisis ekonomi
di dunia dan meningkatkan jumlah pengangguran dan tindak kejahatan,” imbuhnya.
Selain tantangan dari dalam negeri,
imbas konflik yang terjadi di Arab Spring diakui Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo juga bisa berimbas terhadap krisis pangan dan energi. Misalnya jika
terjadi konflik di kawasan Timur Tengah dan kawasan lainnya di dunia yang
memiliki hubungan dengan Indonesia. “Generasi muda harus optimis karena
kita masih punya modal NKRI, yaitu kondisi geografi dan demografi untuk
dijadikan modal, dan Indonesia harus menjadi negara agraris yang memanfaatkan
energi daratan dan laut untuk menjadi negara maritime,” ucapnya.
Panglima TNI juga menyampaikan
kepada para generasi muda AMPG harus selalu siap dalam
menghadapi tantangan globalisasi dan tidak cepat mengeluh dalam
menghadapi setiap persoalan karena anak muda harus fokus menggapai cita-cita.
“Saya akan memberikan tips menjadi orang sukses, pertama Great Prayer,
kedua Great Dreamer, ketiga Action, keempat Optimist,
kelima Focus, keenam Flexible, ketujuh Networking,
kedelapan Keep Learning, kesembilan Do by Heart.
“Pemuda AMPG sebagai generasi
penerus harus optimis, karena kalau bersifat pesimis maka cita-citamu tidak
akan pernah tercapai, kita
harus paham bahwa ancaman bangsa Indonesia kedepan benar-benar nyata. Pemuda
harus memiliki jati diri bangsa dalam menghadapi ancaman untuk mewujudkan
Indonesia sebagai bangsa pemenang,” pungkas Panglima TNI.
