Panglima TNI : Partisipasi TNI Pada Shalawat Satu Milyar Hari Santri
https://www.riaupublik.com/2016/10/panglima-tni-partisipasi-tni-pada.html
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) KH. Said Aqil Siraj beserta Pengurus Besar PBNU dalam rangka pelaksanaan
Shalawat satu milyar di beberapa daerah, bertempat di Kantor Panglima TNI Jl.
Merdeka Barat No. 2, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2016).
Dalam pertemuan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo menyatakan akan memerintahkan para Pangkotamaops TNI untuk mengerahkan
prajuritnya ikut dalam Shalawat satu milyar tersebut. “Saya mengapresiasi
Shalawat satu milyar yang merupakan suatu kegiatan sangat bagus, karena
mengandung nilai tulus ikhlas demi keselamatan bangsa Indonesia,” katanya.
Menurut Panglima TNI, catatan sejarah bangsa Indonesia secara
jelas menggambarkan betapa para ulama dan santri menjadi soko guru perjuangan
kemerdekaan kita. “Ulama dan santri bukan sekedar membantu perjuangan, tetapi
sebagai pelaku perjuangan itu sendiri terutama dalam konteks melawan penjajah,”
ucapnya.
“Guyubnya antara TNI-rakyat, ulama dan santri menjadi motivasi
kekuatan yang besar dalam menghadapi setiap tantangan bangsa saat ini,”
ungkap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Terkait aksi terorisme saat ini, Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo mengatakan bahwa, terorisme tidak sama dengan aksi kriminal
karena mengancam aturan sosial, keamanan individu dan keamanan
nasional. “Saat ini teroris telah merekrut anak-anak dibawah umur 10 tahun
untuk dilatih di Suriah, Irak dan Libya menjadi teroris selanjutnya akan
kembali ke Indonesia dan berjuang didaerah masing-masing membentuk sel-sel
teroris,” imbuhnya.
Menyikapi perkembangan situasi yang terjadi di Indonesia khususnya
masalah terorisme, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan,
terorisme bukan perbuatan kriminal biasa, akan tetapi sebagai kejahatan
terhadap negara.
“Inilah yang membuat pelaku teror merasa nyaman di Indonesia
karena hukum di Indonesia masih ada celah dan perlu adanya perubahan pendekatan
dalam menghadapai tindakan terorisme yang sudah masif dengan lebih mengutamakan
tindakan deteksi dan cegah dini,” pungkas Panglima TNI.
Sementara itu, KH. Said Aqil Siraj dalam audiensinya mengatakan
bahwa, penyelenggaraan Hari Santri yang diperingati pada tanggal 22 Oktober
2016, akan digelar secara serentak dengan membaca Shalawat Nariyah satu milyar
yang tersebar di sembilan wilayah Provinsi dan Kabupaten di Indonesia yaitu,
Provinsi Nanggore Aceh Darussalam, Lampung, DKI Jakarta,
Cilegon Banten, Garut Jawa Barat, Magelang Jawa Tengah, Lirboyo
dan Sidogiri Jawa Timur, dan NTB.
Selain Shalawat satu milyar, akan dilaksanakan pula kirab Resolusi
Jihad yang dilaksanakan tanggal 13 Oktober 2016 mulai dari Banyuwangi Jawa
Timur menuju Cilegon Provinsi Banten. Resolusi jihad NU merupakan salah satu
bukti bahwa umat Islam Indonesia selalu menjadi garda terdapan dalam menjaga
kedaulatan NKRI.
Dalam kesempatan tersebut, KH. Said Aqil Siraj mengharapkan
kehadiran Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk memberikan pengarahan
tentang resolusi jihad kepada para santri yang merupakan generasi muda yang
berkewajiban untuk membela bangsa dan negara.
Turut mendampingi Panglima TNI yaitu : Koorsahli Panglima TNI
Marsda TNI Prihadi Agus Iriyanto, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, S.I.P., Aspers
Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro, S.Sos., M.M., Aster Panglima TNI
Mayjen TNI Wiyarto dan Kapuspen TNI Brigjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si
