PDAM Sering Macet, Masyarakat Tembilahan Mulai lirik Sumur Bor
https://www.riaupublik.com/2016/03/pdam-sering-macet-masyarakat-tembilahan.html
RIAUPUBLIK.COM,
INDRAGIRI HILIR - Paska macetnya PDAM Tembilahan beberapa pekan,
membuat masyarakat gerah sehingga sebagian dari mereka mulai mengambil
inisiatif langkah konkonrit yaitu melirik sumur bor.
Salah satu masyarakat Tembilahan yang merasakan dampak
macetnya PDAM, Noha menyebutkan semenjak PDAM macet, pelan-pelan
masyarakat mulai membuat sumur bor demi memenuhi kebutuhan air setiap
harinya.
"Pelan-pelan masyarakat di Tembilahan mulai beralih kesumur
bor semenjak PDAM macet, demi memenuhi kebutuhan setiap harinya,"ungkap
Noha kepada riaupublik.com, Rabu, (30/3/2016).
Menurut Noha membuat sumur bor selain menjadi solusi atas
macetnya PDAM, juga menjadi tips baru mengurangi beban setiap bulannya.
"Selain menjadi solusi atas atas tragedi macetnya PDAM,
sumur bor juga membuat hemat ekonomi, karna tidak ada beban biaya lagi
yang akan kita keluarkan setiap bulannya," tambahnya.
Pembuatan sumur bor ternyata tidak begitu mahal kata Noha,
beragam harga yang ada akan tetapi yang dominan pasaran sekitar Rp.
700.000 untuk dua pipa dan airnya cukup buat mandi dan cuci-cuci, jika
ingin yang lebih bersih langsung bisa minum, itu sedikit mahal di
estimasikan Noha harganya sekitar Rp. 14.000.000.
Sementara itu, pihak PDAM dalam wawancara Direkturnya melalui Kepala Bidang Produksi dan Distribusi, Kamusni diruangan kerjanya, Senin, (28/3/2016) menyebutkan, jika masyarakat beralih ke sumur bor itu adalah hak masyarakat dan tidak memiliki hak untuk melarang, untuk sekarang pihak PDAM berupaya melunasi tunggakan hutang pemakaian beban listrik kepada pihak PLN.
Reporter/ BiB