Komisi I DPRD Natuna Kesal, Puskesmas Midai Terbengkalai
https://www.riaupublik.com/2020/03/komisi-i-dprd-natuna-kesal-puskesmas.html
NATUNA, RIAUPUBLIK.COM - Mangkraknya pembangunan Puskesmas di dua Kecamatan, yang berbuntut pada pemutusan kontrak, membuat kesal Sekretaris Komisi I DPRD Natuna, Husin.
Kepada awak media dirinya mengungkapkan kekesalannya. Apalagi, salah satu puskesmas yang tidak selesai itu berada di Kecamatan Midai.
“Sebagai putra asli Midai saya merasa kecewa dengan tidak selesainya bangunan puskesmas ini,” ujarnya saat ditemui di Ruang Komisi I DPRD Natuna, baru-baru ini, seperti dilansir dari harian kepri.
Husin menyampaikan, masyarakat Midai jelas dirugikan dengan mangkraknya Puskesmas tersebut.
“Banyak yang ngadu ke saya, sebagai masyarakat mereka menginginkan fasilitas puskesmas yang lebih lengkap. Ini malah tak selesai,” ujarnya.
Husin berharap pihak terkait segera melanjutkan pekerjaan puskesmas tersebut, bukan hanya yang di Kecamatan Midai tetapi di kecamatan lainnya juga.
Kekecewaan Husin juga dirasakan oleh Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar. Meski bukan wakil rakyat Dapil Natuna II yang meliputi Kecamatan Midai, Suak Midai, Serasan, Serasan Timur dan Subi, namun menurutnya hal itu tidak boleh terjadi.
Karena kata politisi Partai Nasdem itu, bahwa dengan terbengkalainya Puskesmas tersebut, sudah jelas akan merugikan Pemerintah Pusat, Daerah bahkan Masyarakat yang ada di Midai dan Suak Midai. Karena sarana dan prasarana kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan, seperti yang ada di Pulau Midai.
Sebab, Pulau mungil yang berada disebelah Pulau Bunguran Besar itu, sangat jauh dengan RSUD Natuna, yang berada di Pusat Pemerintahan Daerah Kabupaten setempat, yaitu di Kota Ranai.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Natuna, Hikmat Alamsyah mengakui bahwa pekerjaan puskesmas yang tidak selesai, sudah diputus kontrak.
“Sudah diputus kontraktornya, dan kami juga bayarkan sesuai progres pekerjaan. Yang di Kecamatan Midai progresnya cuma sampai 48,5 persen,” ujarnya.
Hikmat juga menambahkan bahwa pembangunan Puskesmas tersebut akan dilanjutkan tahun ini.
“Tinggal menunggu hasil audit BPK yang akan keluar bulan Mei 2020,” terangnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa pekerjaan Pembangunan Puskesmas Midai, dengan nama paket pekerjaan Relokasi/pembangunan baru Puskesmas Midai, pagu anggarannya Rp 5,7 miliar, dan dimenangkan oleh CV Tri Buana Citra Perkasa. (***)
Kepada awak media dirinya mengungkapkan kekesalannya. Apalagi, salah satu puskesmas yang tidak selesai itu berada di Kecamatan Midai.
“Sebagai putra asli Midai saya merasa kecewa dengan tidak selesainya bangunan puskesmas ini,” ujarnya saat ditemui di Ruang Komisi I DPRD Natuna, baru-baru ini, seperti dilansir dari harian kepri.
Husin menyampaikan, masyarakat Midai jelas dirugikan dengan mangkraknya Puskesmas tersebut.
“Banyak yang ngadu ke saya, sebagai masyarakat mereka menginginkan fasilitas puskesmas yang lebih lengkap. Ini malah tak selesai,” ujarnya.
Husin berharap pihak terkait segera melanjutkan pekerjaan puskesmas tersebut, bukan hanya yang di Kecamatan Midai tetapi di kecamatan lainnya juga.
Kekecewaan Husin juga dirasakan oleh Ketua Komisi I DPRD Natuna, Wan Arismunandar. Meski bukan wakil rakyat Dapil Natuna II yang meliputi Kecamatan Midai, Suak Midai, Serasan, Serasan Timur dan Subi, namun menurutnya hal itu tidak boleh terjadi.
Karena kata politisi Partai Nasdem itu, bahwa dengan terbengkalainya Puskesmas tersebut, sudah jelas akan merugikan Pemerintah Pusat, Daerah bahkan Masyarakat yang ada di Midai dan Suak Midai. Karena sarana dan prasarana kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan, seperti yang ada di Pulau Midai.
Sebab, Pulau mungil yang berada disebelah Pulau Bunguran Besar itu, sangat jauh dengan RSUD Natuna, yang berada di Pusat Pemerintahan Daerah Kabupaten setempat, yaitu di Kota Ranai.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Natuna, Hikmat Alamsyah mengakui bahwa pekerjaan puskesmas yang tidak selesai, sudah diputus kontrak.
“Sudah diputus kontraktornya, dan kami juga bayarkan sesuai progres pekerjaan. Yang di Kecamatan Midai progresnya cuma sampai 48,5 persen,” ujarnya.
Hikmat juga menambahkan bahwa pembangunan Puskesmas tersebut akan dilanjutkan tahun ini.
“Tinggal menunggu hasil audit BPK yang akan keluar bulan Mei 2020,” terangnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, bahwa pekerjaan Pembangunan Puskesmas Midai, dengan nama paket pekerjaan Relokasi/pembangunan baru Puskesmas Midai, pagu anggarannya Rp 5,7 miliar, dan dimenangkan oleh CV Tri Buana Citra Perkasa. (***)