Postingan
Belum Makan Korban, Akses Jembatan Penghubung Desa Seneubok Rambong Dan Gampong Jalan Rusak Parah
https://www.riaupublik.com/2019/10/belum-makan-korban-akses-jembatan.html
Selasa, 21 Oktober 2019
ACEHTIMUR, RIAUPUBLIK.COM- sebuah jembatan 24x4 meter ini kontruksi rangka besi yang menghubungkan Gampong Jalan dengan Seuneubok Rambong, Gampong lhee dan Beurandang Kecamatan Nurussalam Kabupaten Aceh Timur, kondisi nya rusak parah, di samping besi leger sudah jatuh juga lantai nya tidak layak pakai, apakah pihak pemerintah Aceh Timur tutup mata terhadap keluhan dan laporan masyarakat.
Menurut Keuchik Seunebok Rambong, Zainal Abidin kepada media 22/10/2019 jembatan ini sudah beberapa kali kami laporkan kepada pemerintah Aceh Timur dan Pemerintah Provisnsi, sampai saat ini belum ada tanggapan, mereka hanya berjanji akan menindak lanjuti.
Lebih lanjut Zainal mengungkapkan, bahwa jembatan ini sangat ramai di lalui oleh masyarakat setiap disetiap hari nya, mengingat jalan ini merupakan akses jalan perekonomian bagi petani dan pekebun sawit dan karet katanya.
Selasa Pagi 22/10/2019 datang pak camat bersama rombongan meninjau jembatan desa kami, pak camat mengarahkan kepada kami untuk merehab jembatan tersebut menggunakan dana desa untuk sementara waktu, agar bisa di lalui anak-anak sekolah sebut geuchik zainal abidin.
Salah seorang warga Seneubok Rambong, Muhammad Jafar(45) menceritakan bahwa masyarakat sangat resah terutama terhadap nasib anak-anak kami yang pergi dan pulang sekolah ketika melalui jembatan tersebut, apalagi pada malam hari anak-anak pergi mengaji, kondisi jembatan yang sangat rusak parah, sewaktu-waktu bisa mengancam jiwa mereka, ujar nya.
Lebih lanjud kita berharap kepada pihak terkait agar jangan menutup mata hatinya terhadap penderitaan kami masyarakat gampong seunebok rambong dan kami warga sudah lama menanti perbaikan jembatan ini, yang namun belum kunjung tiba. Kami berharap pemerintah daerah beserta pemerintah propinsi bisa melihat keberadaan kami digampong seunebok rambong harapannya.
Hal yang sama juga di katakan Nuti(26), ibu rumah tangga warga gampong Jalan, mengatakan kegelisahan nya terhadap anak-anak nya, saat melewati jembatan tersebut, ketika pergi sekolah bisalah kami antarkan, tapi saat mereka pulang, kami tidak mengawal nya.
Camat Nurussalam Drs Tarmizi, saat di konfirmasi media RPC, membenarkan telah memerintahkan Keuchik untuk merehab jembatan dengan menggunakan dana desa dan memberi dead line satu minggu harus selesai, pangkas nya.. (kir aceh)
Menurut Keuchik Seunebok Rambong, Zainal Abidin kepada media 22/10/2019 jembatan ini sudah beberapa kali kami laporkan kepada pemerintah Aceh Timur dan Pemerintah Provisnsi, sampai saat ini belum ada tanggapan, mereka hanya berjanji akan menindak lanjuti.
Lebih lanjut Zainal mengungkapkan, bahwa jembatan ini sangat ramai di lalui oleh masyarakat setiap disetiap hari nya, mengingat jalan ini merupakan akses jalan perekonomian bagi petani dan pekebun sawit dan karet katanya.
Selasa Pagi 22/10/2019 datang pak camat bersama rombongan meninjau jembatan desa kami, pak camat mengarahkan kepada kami untuk merehab jembatan tersebut menggunakan dana desa untuk sementara waktu, agar bisa di lalui anak-anak sekolah sebut geuchik zainal abidin.
Salah seorang warga Seneubok Rambong, Muhammad Jafar(45) menceritakan bahwa masyarakat sangat resah terutama terhadap nasib anak-anak kami yang pergi dan pulang sekolah ketika melalui jembatan tersebut, apalagi pada malam hari anak-anak pergi mengaji, kondisi jembatan yang sangat rusak parah, sewaktu-waktu bisa mengancam jiwa mereka, ujar nya.
Lebih lanjud kita berharap kepada pihak terkait agar jangan menutup mata hatinya terhadap penderitaan kami masyarakat gampong seunebok rambong dan kami warga sudah lama menanti perbaikan jembatan ini, yang namun belum kunjung tiba. Kami berharap pemerintah daerah beserta pemerintah propinsi bisa melihat keberadaan kami digampong seunebok rambong harapannya.
Hal yang sama juga di katakan Nuti(26), ibu rumah tangga warga gampong Jalan, mengatakan kegelisahan nya terhadap anak-anak nya, saat melewati jembatan tersebut, ketika pergi sekolah bisalah kami antarkan, tapi saat mereka pulang, kami tidak mengawal nya.
Camat Nurussalam Drs Tarmizi, saat di konfirmasi media RPC, membenarkan telah memerintahkan Keuchik untuk merehab jembatan dengan menggunakan dana desa dan memberi dead line satu minggu harus selesai, pangkas nya.. (kir aceh)
