Mukernas FPII Yang Digelar Di Jakarta Bukan Agenda Kerja Pelaksana Harian, itu Hanya Rulling Party

Minggu, 03 Desember 2017
JAKARTA, RIAUPUBLIK.Com-- Kisruhnya isu konflik Internal di tubuh Forum Pers Independent Indonesia (FPII) telah menjadi muatan politik sejumlah pengurus dan presidium FPII untuk menendang para pendiri maupun perintis FPII. Hal itu dikatakan Mustofa Hadi Karya / Opan didepan awak media ketika ditanyakan terkait Mukernas FPII yang digelar di D Hotel, Jakarta tanggal 1 - 2 Desember 2017.

Dikatakannya, itu bukan agenda kerja pelaksana harian setnas FPII. Karena FPII sendiri sedang merancang Rapat Luar Biasa (RLB) untuk memfilter dan menjaring konsistensi para kader FPII seluruh Indonesia.

"Kami bersama para dewan pendiri FPII yang terdiri dari 28 orang yang tercantum di daftar pendirian saat rapat ke tiga terbentuknya FPII, serta 7 orang pendiri yang terdata di akte untuk meluruskan hal - hal krusial di internal FPII." ucap Opan.

Dijelaskannya, Kubu Kasihhati cs telah membentur aturan dan telah membawa FPII menjadi Forum wartawan yang tak jelas. Sejatinya, awal berdirinya FPII, nama Kasihhati saya dorong untuk duduk di presidium. Begitu juga dengan Edi Piliang dan Dean yang kami tempatkan di presidium. 

"Iyaaa.. Kasihhati diawal bukan bagian dari FPII, mengingat ia adalah orangtua kami dan kami berikan kehormatan untuk duduk di presidium. Begitu juga dengan Edi Piliang yang kami tunjuk sebagai Jubir Presidium, bukan jubir FPII. Hal yang sama juga dengan Dean, ia saya pribadi yang berikan masuk di anggota dewan etik presidium." jelas Opan.

Setnas FPII menyayangkan konspirasi dan haus jabatan yang mereka kepal telah membawa Marwah FPII menjadi hilang. Kesengajaan yang dilakukakannya dengan mencomot orang orang yang tidak jelas duduk di kepengurusan FPII pusat sangat bertolak belakang dengan kaidah Organisasi FPII.

Sejalan dengan itu, sebagai pendiri FPII, Kaka Suminta, Bambang, Yudi Baskara, Bonansa, Dipta Wiryawan, Hefrijal, Jalu Pamone, Tri Wulan Sari, Anie, Obor Panjaitan, dan sejumlah para dewan pendiri FPII meminta kepada Setnas FPII dalam hal ini Mustofa HK untuk segera agendakan rapat khusus dalam menyikapi sepak terjang Kasihhati cs yang sudah keluar jalur konteks pergerakan FPII.

"Dalam dekat ini kami akan gelar rapat khusus para dewan pendiri FPII, nanti kita liat hasilnya, apakah FPII yang dilakukan Kasihhati cs itu masih bisa kita bina atau kita buang mereka, semua kita rapatkan dan kita ambil keputusan yang tepat." tegas Opan.

Terkait Mukernas FPII yang digelar Kasihhati cs awal Desember ini, dipertegas oleh Opan, itu adalah konsep yang bukan agenda kerja pengurus harian setnas FPII. Karena ada dugaan kepentingan politik 2018 - 2019.

"Mukernas FPII itu hanya euphorya dan rulling party saja. Tidak ada agenda Mukernas FPII di Desember tahun 2017 ini." terang Opan

Ditambahkannya, mereka memang bagian dari FPII, dan  kami apresiasikan itu, tetapi bukan dengan cara cara  mengacak ngacak internal dan kekuatan FPII yg diawal memiliki tingkat kesolidan 100%. 

"Bahwa KAMI tak pernah mundur untuk berjuang demi kepentingan umat Pers. Bahwa KAMI hadir untuk generasi pers Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan Pers." ringkas Opan.

Untuk itu, Opan menghimbau  FPII yang di gaungi lebih dari 430 media online maupun cetak se Nasional akan maju bersama 17 organisasi pers yang tergabung di Majelis Pers sebagai landasan kuat tonggak sejarah Pers Indonesia.

" FPII satu bagian dari perjuangan Majelis Pers dan itu harus menjadi corong publik dan payung bagi para organisasi pers, perusahaan pers dan umat pers." tutup Opan.(rls/r16)

Related

Ekonomi 4554870881961000035

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item