7 Bulan Gaji Perangkat Kepenghuluan Tak Jelas, Suyatno Cuek
https://www.riaupublik.com/2017/07/juniardi-kepemimpinan-suyetno-bupati.html
Selasa, 25 Juli 2017 I Dilihat:3103
BAGANSINEMBAH, RIAUPUBLIK.Com-- Bupati Rokan Hilir H.Suyetno dituding cuek atas hak gaji Kepenghuluan dalam memimpin Kabupaten Rokan Hilir.
Tudingan ini bukan tidak beralasan, pasalnya selama kepemimpinan beliau..yang dirasakan para perangkat kepenghuluan se Kabupaten Rohil hanyalah kepahitan dan kekecewaan.
Salah satu dari sekian perangkat desa yang ada yang nama nya tidak mau di sebutkan inisial ( JD)akhirnya angkat bicara ang sudah sepuluh bulan tak gajian, di bayar cuma 3 Bulan sisa 7 bulan sampai saat ini tak kunjung jelas, JD merasa kalau rezim Bupati H.Suyatno terlalu banyak menuntut kewajiban saja tanpa memenuhi hak para perangkat kepenghuluan yang ada.
"Gimana kita para perangkat kepenghuluan mau maksimal dalam kewajiban..sementara Bupati menuntut kewajiban..tanpa memenuhi hak kami..yakni honor perangkat Kepenghuluan, " pungkasnya.
JD, juga menambahkan kalau akibat tidak dikeluarkannya honor perangkat kepenghuluan ini sangat berdampak dalam rumah tangga..sebab jelas para isteri dan suami selalu mempertanyakan tentang honor yang seharusnya ada.
Hal ini menjadi dilema bagi para perangkat desa untuk menduduk kan H.Suyatno sebagai Bupati diperiode kedua nantinya.
Karena desa yang menjadi ujung tombak Pemerintahan seharusnya disejahterakan malah dibuat kecewa lantaran tidak adanya kebijakan Pemimpin Daerah dalam mencari solusi kearah yang lebih baik. (Tn007)
Tudingan ini bukan tidak beralasan, pasalnya selama kepemimpinan beliau..yang dirasakan para perangkat kepenghuluan se Kabupaten Rohil hanyalah kepahitan dan kekecewaan.
Salah satu dari sekian perangkat desa yang ada yang nama nya tidak mau di sebutkan inisial ( JD)akhirnya angkat bicara ang sudah sepuluh bulan tak gajian, di bayar cuma 3 Bulan sisa 7 bulan sampai saat ini tak kunjung jelas, JD merasa kalau rezim Bupati H.Suyatno terlalu banyak menuntut kewajiban saja tanpa memenuhi hak para perangkat kepenghuluan yang ada.
"Gimana kita para perangkat kepenghuluan mau maksimal dalam kewajiban..sementara Bupati menuntut kewajiban..tanpa memenuhi hak kami..yakni honor perangkat Kepenghuluan, " pungkasnya.
JD, juga menambahkan kalau akibat tidak dikeluarkannya honor perangkat kepenghuluan ini sangat berdampak dalam rumah tangga..sebab jelas para isteri dan suami selalu mempertanyakan tentang honor yang seharusnya ada.
Hal ini menjadi dilema bagi para perangkat desa untuk menduduk kan H.Suyatno sebagai Bupati diperiode kedua nantinya.
Karena desa yang menjadi ujung tombak Pemerintahan seharusnya disejahterakan malah dibuat kecewa lantaran tidak adanya kebijakan Pemimpin Daerah dalam mencari solusi kearah yang lebih baik. (Tn007)