Pemprov Riau Siap Sukseskan Program Pembangunan Sejuta Rumah
https://www.riaupublik.com/2016/10/pemprov-riau-siap-sukseskan-program.html
Advantorial: Minggu 23/10/2016 05:20:12 Dilihat:152
![]() |
| Gubri didampingi ASS I, Kadis Binamarga, Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Gubri Tinjau rungan di Rusunawa beberapa waktu lalu. |
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com-- Di
Indonesia masih banyak keluarga yang belum mempunyai rumah sendiri. Baik yang
tinggal di daerah perkotaan maupun yang tinggal di pelosok desa. Untuk
mengatasi masalah ini, pemerintah mengeluarkan sebuah program yang diberi nama
Program Nasional Sejuta Rumah.
Daftar Proyek Program Sejuta Rumah Pemerintah Presiden Jokowi ini rencananya akan dibuat di 34 provinsi di seluruh Indonesia, Provinsi Riau sendiri akan dibangun sebanyak 6.523 rumah.
Program pembangunan satu juta rumah untuk rakyat yang akan dilaksanakan pemerintah pusat tahun ini, mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau. Pemprov Riau siap bekerjasama dengan developer dan pihak terkaitnya dalam mensukseskan program tersebut.
Beberapa waktu lalu Pemprov Riau telah mengadakan acara Silaturahmi Developer Gathering bersama Bank BTN, BPJS dan BAPERTARUM, di Hotel remier Pekanbaru.
Kegiatan ini sebagai upaya mendorong peran dan konstribusi seluruh elemen masyarakat dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sehat, yaitu pertumbuhan yang bukan hanya fokus pada catatan profit saja.
Namun juga memperhatikan aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Silaturahmi dengan para Pengembang Perumahan, Bank BTN, BPJS dan Bapertarum.
Tujuan dari pembangunan pemukiman perumahan di Provinsi Riau ini adalah untuk mengurangi backlog atau kekurangan ketersediaan rumah yang saat ini mencapai 15 juta unit rumah.
Daftar Proyek Program Sejuta Rumah Pemerintah Presiden Jokowi ini rencananya akan dibuat di 34 provinsi di seluruh Indonesia, Provinsi Riau sendiri akan dibangun sebanyak 6.523 rumah.
Program pembangunan satu juta rumah untuk rakyat yang akan dilaksanakan pemerintah pusat tahun ini, mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau. Pemprov Riau siap bekerjasama dengan developer dan pihak terkaitnya dalam mensukseskan program tersebut.
Beberapa waktu lalu Pemprov Riau telah mengadakan acara Silaturahmi Developer Gathering bersama Bank BTN, BPJS dan BAPERTARUM, di Hotel remier Pekanbaru.
Kegiatan ini sebagai upaya mendorong peran dan konstribusi seluruh elemen masyarakat dalam rangka menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sehat, yaitu pertumbuhan yang bukan hanya fokus pada catatan profit saja.
Namun juga memperhatikan aspek sosial dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Silaturahmi dengan para Pengembang Perumahan, Bank BTN, BPJS dan Bapertarum.
Tujuan dari pembangunan pemukiman perumahan di Provinsi Riau ini adalah untuk mengurangi backlog atau kekurangan ketersediaan rumah yang saat ini mencapai 15 juta unit rumah.
Target unit rumah yang akan oleh Pemprov Riau itu adalah terdiri
dari 603.516 unit rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan juga
396.484 unit untuk non MBR.
![]() |
| Gubri didampingi ASS I, Kadis Binamarga, Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah Gubri Tinjau Rusunawa. |
Pemprov Riau bersama-sama dengan Perumnas, Pengembang, BPJS
Tenaga Kerja, Pemda, Asosiasi Pegembang REI dan APERSI, serta masyarakat
diharapkan dapat bahu membahu memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan terhadap upaya Real Estate Indonesia dalam pengembangan pembangunan perumahan.
Dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Riau di Pekanbaru, Rabu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, potensi investasi perumahan di provinsi tersebut cukup besar.
Menurut dia, beberapa area strategis yang ada di daerah tersebut tidak hanya memberikan potensi ekonomi yang sangat besar, melainkan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarat Riau.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan pihaknya siap memberikan dukungan terhadap upaya Real Estate Indonesia dalam pengembangan pembangunan perumahan.
Dalam sambutannya pada Musyawarah Daerah Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (REI) Riau di Pekanbaru, Rabu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, potensi investasi perumahan di provinsi tersebut cukup besar.
Menurut dia, beberapa area strategis yang ada di daerah tersebut tidak hanya memberikan potensi ekonomi yang sangat besar, melainkan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarat Riau.
![]() |
| Satker PKP Provinsi Riau Sosialiasikan PISEW Tahun 2016. |
Kepala
Dinas Cipta Karya,Tata Ruang dan Sumber Daya Air Provinsi Riau yang diwakili
oleh Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Riau Robinson
Ferly Pamusu mengatakan, dukungan oleh Pemerintah Pusat telah diberikan pada
tahun 2009 sampai dengan 2015 yang dikenal dengan program RIS PNPM/PPIP,
tentunya merata di 10 kabupaten di Provinsi Riau. Pemerintah Pusat pada tahun
2016 kembali memberikan dukungan dana dan program yaitu program PISEW untuk 2
kabupaten terdiri dari 10 kecamatan.
“Program PISEW yang baru pertama kali diluncurkan di Provinsi Riau menggunakan pendekatan Tribina, yaitu bina manusia, bina lingkungan, dan bina usaha. Dengan adanya kebijakan politik dan berakhirnya bantuan luar negeri untuk pembangunan di kawasan perdesaan, maka pada tahun 2016 ini, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mengembangkan PISEW dengan biaya dari APBN 2016 sebesar Rp. 1,5 Miliar per kecamatan,” ujar Robinson.
“Program PISEW yang baru pertama kali diluncurkan di Provinsi Riau menggunakan pendekatan Tribina, yaitu bina manusia, bina lingkungan, dan bina usaha. Dengan adanya kebijakan politik dan berakhirnya bantuan luar negeri untuk pembangunan di kawasan perdesaan, maka pada tahun 2016 ini, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman mengembangkan PISEW dengan biaya dari APBN 2016 sebesar Rp. 1,5 Miliar per kecamatan,” ujar Robinson.
Tujuan Program PISEW adalah meningkatkan pengembangan sosial
ekonomi wilayah berbasis pada potensi sumber daya lokal untuk mengurangi
kesenjangan antar wilayah melalui pembangunan infrastruktur wilayah dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Robinson menjelaskan, kebijakan Program PISEW 2016 meliputi 3 pilar yaitu, pertama, pengembangan infrastruktur wilayah kecamatan, antara lain pembangunan jalan poros, jembatan, dermaga, penyediaan air bersih dan sanitasi. Kedua, pengembangan potensi ekonomi lokal yaitu pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan industri lokal sesuai dengan potensi ekonomi yang ada setempat.
Robinson menjelaskan, kebijakan Program PISEW 2016 meliputi 3 pilar yaitu, pertama, pengembangan infrastruktur wilayah kecamatan, antara lain pembangunan jalan poros, jembatan, dermaga, penyediaan air bersih dan sanitasi. Kedua, pengembangan potensi ekonomi lokal yaitu pembangunan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan industri lokal sesuai dengan potensi ekonomi yang ada setempat.
Ketiga, pengembangan kelembagaan dan kapasitas sumber daya manusia
yaitu meningkatkan kapasitas lembaga setempat untuk ikut partisipasi dalam
pembangunan dan memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat
setempat untuk terlibat dalam pembangunan fisik..
“Karena terdapat kegiatan pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan potensi ekonomi, maka program PISEW 2016 ini dilakukan selama 3 Tahun Anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kecamatan.
Sasar Janda Miskin
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Ciptada) berencana melanjutkan program pengembangan rumah layak huni (RLH).Ini dilakukan guna menuntaskan kemiskinan di Provinsi Riau. Program tersebut akan terbagi untuk usia tua dan usia muda.
“Karena terdapat kegiatan pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung pengembangan potensi ekonomi, maka program PISEW 2016 ini dilakukan selama 3 Tahun Anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Infrastruktur Wilayah Kecamatan.
Sasar Janda Miskin
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Sumber Daya Air (Ciptada) berencana melanjutkan program pengembangan rumah layak huni (RLH).Ini dilakukan guna menuntaskan kemiskinan di Provinsi Riau. Program tersebut akan terbagi untuk usia tua dan usia muda.
Kepala Dinas Ciptada Riau Dwi Agus Sumarno dalam keterangan
persnya Sabtu (11/6/2016) mengatakan program tersebut sedang dimatangkan. Untuk
merealisasikannya proses pengajuan program tetap diketahui pemerintah kabupaten
dan kota.
Dinas Ciptada Riau memberikan bantuan setelah adanya pengajuan masyarakat yang diketahui pemerintah kabupaten kota sesuai prosedur dan mekanisme penerimaan bantuan.
Dinas Ciptada Riau memberikan bantuan setelah adanya pengajuan masyarakat yang diketahui pemerintah kabupaten kota sesuai prosedur dan mekanisme penerimaan bantuan.



