Nazir Foead: Restorasi Gambut Guna Cegah Karlahut Riau
https://www.riaupublik.com/2016/09/nazir-foead-restorasi-gambut-guna-cegah.html
RIAUPUBLIK.COM, ROKANHILIR-- Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Foead mengatakan, restorasi
lahan gambut di Provinsi Riau khususnya di Kabupaten Rokan Hilir perlu
dilakukan guna mencegah kebakaran lahan dan hutan didaerah itu.
"Untuk tahun pertama di Riau restorasi lahan gambut
dilakukan di Kepulauan Meranti. Namun kami sedang merancang kegiatan
yang sama di kabupaten/kota lainnya seperti di Dumai, Bengkalis dan
Rohil sendiri, karena lahan gambut tiga daerah ini juga perlu
direstorasi," kata Nazir Foead, saat menggelar dialog bersama Bupati
Rohil Suyatno, Wakil Bupati Jamiludin, Kapolres Rohil AKBP Hendry Posma
Lubis dan Dandim 0321/Rohil Letkol Arh Bambang Sukisworo, di Mes Pemda
Bagansiapiapi, beberapa wakyu lalu.
Ia mengakui sudah melihat langsung kondisi lahan yang
terbakar luas di Rokan Hilir, termasuk lokasi penemuan personil TNI yang
meninggal dunia saat memadamkan api.
"Dilokasi itu kami juga sempat berdiskusi dengan TNI/Polri,
Dinas Kehutanan dan Manggala Agni untuk mengetahui kendala yang ada
dilapangan. Bahkan kami mendapatkan banyak masukan bagaimana
meningkatkan efektivitas pemadaman, pencegahan dan pemulihan lahan
gambut," paparnya.
Restorasi lahan gambut, menurut dia memang harus dilakukan
agar lahan tidak mudah terbakar. Bahkan program tersebut dapat
mendongkrak perekonomian sekaligus meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
"Kami sudah menerima berbagai aspirasi, mulai dari Bupati,
Wakil Bupati, Dandim dan Kapolres. Masukan ini akan kami follow up di
Jakarta," janji dia.
Nazir menambahkan, bahwa Badan Restorasi Gambut juga akan
membuat program yang pada intinya masyarakat dibantu oleh pemerintah
dalam melakukan kegiatan restorasi dan budidaya pertanian lahan gambut,
sehingga pengelolaan lahan berimbang antara perusahaan dan masyarakat.
"Makanya dalam pertemuan ini kami catat daerah mana saja
yang pantas di follow up lebih lanjut, dengan tujuan agar nantinya
masyarakat mendapatkan hak pengelolaan hutan desa," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Rokan Hilir Suyatno berharap kepada
pemerintah untuk segera mencari solusi mengingat lahan gambut di Rohil
sangat luas.
"Beliau (Nazir Foead) sudah menyatakan akan mencari solusi.
Apakah nanti akan mencari ivestor agar lahan gambut yang tidak
produktif itu bisa dijadikan nilai ekonomi yang nantinya bekerjasama
dengan masyarakat tempatan. Nanti kita lihat saja programnya seperti
apa, apakah dilahan gambut itu ditanami keladi, nenas, sagu, ini salah
satu gambarannya," katanya.
Namun dia berharap lahan gambut yang terbentang luas
tersebut harus diberdayakan dan mendapatkan izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu, Bupati juga mengharapkan agar kedepan tidak ada lagi persoalan kebakaran lahan dan hutan.
"Ini harapan pemerintah, pemprov dan pemkab. Namun yang
terpenting mari sama-sama menjaga, menghimbau dan mengajak seluruh
komponen masyarakat baik itu perorangan maupun kelompok, termasuk
perusahaan agar tidak lagi membakar lahan sembarangan, karena ini akan
menjadi malapetaka setiap tahun yang kita rasakan," katanya
mengingatkan.
Seperti diketahui, lahan gambut yang direstorasi pada tahap
pertama tersebar di tujuh provinsi yakni Provinsi Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan
Papua.
Oleh: jumaris.
Oleh: jumaris.