Acheh Future Minta Pemerintah Serius Bantu Dayah.
https://www.riaupublik.com/2019/10/acheh-future-minta-pemerintah-serius.html
Minggu, 27 Oktober 2019
ACEH, RIAUPUBLIK.COM-- Dayah, Ulama dan Santri merupakan pondasi tegak nya syariat islam di Aceh, Maka sangat penting untuk memprioritaskan serta memperhatikan lembaga pendidikan agama seperti dayah atau pesantren.
Ketua LSM Aceh Future, Razali Yusuf mengatakan, "selama ini masih terkesan pemerintah Aceh belum serius dalam membantu lembaga pendidikan agama seperti dayah salafiah yang tersebar di seluruh Aceh, meskipun tidak kita pungkiri bahwa bantuan ke dayah selama ini ada,"
"Tapi belum seperti yang di harapkan, hal tersebut dapat di lihat dari besaran alokasi dana untuk pengembangan dayah masih minim, dalam menunjang infrastruktur, sarana dan prasarana maupun dalam meningkat kan kualitas pendidikan.
"Seharus nya pemerintah saat nya memberikan perhatian serius kepada dayah, kesejahtraan guru pengajian dan santri."
Lebih lanjut Razali Yusuf yang akrab di sapa Cekli mengatakan, padahal besaran anggaran dari APBN, APBA dan APBK sangat besar, selama ini plafon anggaran yang di alokasi untuk bidang pendidikan 20 persen dari jumlah APBN, APBA dan APBK, tapi lebih besar untuk pendidikan umum, sedang kan alokasi dana untuk pendidikan agama belum maksimal,
Lebih lanjut, Cekli, mengharapkan dengan lahirnya Undang-undang nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren, yang baru saja di sahkan, maka saat nya pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Kota, untuk menyesuaikan anggaran yang proporsional untuk pengembangan dayah.
Kita sudah melihat langsung ke sejumlah dayah di Aceh masih banyak kekurangan yang hadapi oleh dayah baik dalam hal bangunan bilik santri, air bersih, toilet, maupun balai tempat mengaji, kata Razali dalam rilis nya minggu 27/10/2019 di Grand Coffe perbatasan Aceh Timur-Aceh Utara.(*)
Reporter : Masri
Foto : Razali Yusuf Ketua LSM Acheh Future |
Ketua LSM Aceh Future, Razali Yusuf mengatakan, "selama ini masih terkesan pemerintah Aceh belum serius dalam membantu lembaga pendidikan agama seperti dayah salafiah yang tersebar di seluruh Aceh, meskipun tidak kita pungkiri bahwa bantuan ke dayah selama ini ada,"
"Tapi belum seperti yang di harapkan, hal tersebut dapat di lihat dari besaran alokasi dana untuk pengembangan dayah masih minim, dalam menunjang infrastruktur, sarana dan prasarana maupun dalam meningkat kan kualitas pendidikan.
"Seharus nya pemerintah saat nya memberikan perhatian serius kepada dayah, kesejahtraan guru pengajian dan santri."
Lebih lanjut Razali Yusuf yang akrab di sapa Cekli mengatakan, padahal besaran anggaran dari APBN, APBA dan APBK sangat besar, selama ini plafon anggaran yang di alokasi untuk bidang pendidikan 20 persen dari jumlah APBN, APBA dan APBK, tapi lebih besar untuk pendidikan umum, sedang kan alokasi dana untuk pendidikan agama belum maksimal,
Lebih lanjut, Cekli, mengharapkan dengan lahirnya Undang-undang nomor 18 tahun 2019 tentang pesantren, yang baru saja di sahkan, maka saat nya pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Kota, untuk menyesuaikan anggaran yang proporsional untuk pengembangan dayah.
Kita sudah melihat langsung ke sejumlah dayah di Aceh masih banyak kekurangan yang hadapi oleh dayah baik dalam hal bangunan bilik santri, air bersih, toilet, maupun balai tempat mengaji, kata Razali dalam rilis nya minggu 27/10/2019 di Grand Coffe perbatasan Aceh Timur-Aceh Utara.(*)
Reporter : Masri