Wwweiii...! KPK Telisik Aliran Dana OTT Bupati Pakpak Barat Ke Poldasu, Kapoldasu Menjawab "Begini Katanya.
https://www.riaupublik.com/2019/03/wwweiii-kpk-telisik-aliran-dana-ott.html
Sabtu, 16 Maret 2019
SUMATRAUTARA, RIAUPUBLIK.COM--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menelisik aliran duit yang disita dari Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu dimana diduga untuk ‘mengamankan’ kasus sang istri Made Tirta Kusuma Dewi. Bahkan uang itu diduga mengalir ke oknum di jajaran Polda Sumatera Utara (Sumut).
Polda Sumut pun terus memberikan klarifikasi ihwal tudingan itu. Bahkan Polda sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai klarifikasi Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan penyelidikan internal. Ada enam penyidik yang diperiksa.
Termasuk satu orang berinisial FD yang disebut masih memegang duit yang akan disetor kepada oknum yang akan mengamankan kasus Made Tirta.
FD yang bekerja sebagai karyawan swasta, dimintai bantuan oleh Remigo untuk menyelesaikan perkara korupsi PKK yang menjerat istrinya. Remigo menyerahkan uang kepada RA selaku orang kepercayaan. Total uang Rp400 juta diterima FD dari RA. Uang tersebut diberikan dua kali, pertama Rp150 juta dan kedua Rp250 juta di sebuah hotel.
“Ternyata dia (FD) memang menerima dan disimpan dalam rekeningnya. Dan yang bersangkutan memanfaatkan situasi itu atas permintaan bupati, melalui orang kepercayaannya, berinisial RA. Alasannya bisa mengurus. Tapi penyidik tidak ada dihubungi oleh si RA dan FD,” kata Agus Andrianto, Kamis (22/11).Jika nantinya dugaan aliran dana itu akan diusut ke Polda Sumut, Agus menyatakan harus memakai aturan. “Pakai Aturan dong, harus izin dengan Pak Kapolri dulu. Yang kedua, kita sudah melakukan pemeriksaan internal juga,” tegas Agus.
Seperti diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan, pihaknya tengah mendalami hubungan antara kasus suap yang membelit Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu dengan adanya penghentian penyidikan kasus yang menjerat istrinya, Made Tirta Kusuma Dewi oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara.“Akan didalami oleh penyidik relevansinya seperti apa, sudah pasti harus dilihat fakta yang terkait dengan wewenang KPK,” ucap Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Selasa (20/11).Saut juga menambahkan bahwa pihaknya akan melihat terlebih dahulu konstruksi kasus yang membelit istri Remigo tersebut. “Kami juga akan menggali alasan Remigo mengumpulkan duit untuk mengurus kasus istrinya,” tegasnya.
Di lain pihak AKBP Ganda Saragih yang baru saja menjabat sebagai Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng) dimutasi dari jabatannya ke Polda Lampung. Polda Sumatera Utara (Sumut) membantah jika mutasi tersebut dikaitkan karena operasi tangkap tangan terhadap Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolanda Berutu beberapa waktu lalu.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Tapteng, AKBP Ganda sempat menjabat sebagai Kapolres Pakpak Bharat. Yang cukup mencengangkan, mantan Kasat Narkoba Polrestabes Medan itu dimutasi setelah hanya satu hari menjabat di Tapteng. Dia dipindahkan ke Lampung dan menjabat sebagai Kapolres Metro, Polda Lampung.
Ganda dilantik sebagai Kapolres Tapanuli Tengah pada 16 November 2018 lalu. Pelantikan AKBP Ganda MH Saragih sesuai dengan Surat Telegram nomor ST/ 2597 /X/KEP./2018 TGL 14- 10-2018 yang ditandatangani AS SDM Mabes Polri, Irjen Dr. Eko Indra Heri S, M.M, yang dikeluarkan 14 Oktober 2018.
Pada 17 November telegram baru muncul. Telegram nomor : ST/2947/XI/Kep/2018, tertanggal 17 November 2018 menunjuk AKBP Ganda MH Saragih menjadi Kapolres Metro Polda Lampung. Sebagai penggantinya yakni AKBP Sukamat, yang sebelumnya menjabat di Kasubditregident Ditlantas Polda Aceh.
Serah Terima Jabatan (Sertijab) AKBP Ganda Saragih kepada AKBP Sukamat berlangsung pada Kamis (22/11 dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto. ”Ya (mutasi) sesuai kebutuhan,” ujar Irjen Agus.Agus membantah jika mutasi Ganda terkait OTT KPK kepada Remigo Yolanda Berutu dan sejumlah orang lainnya. “Enggak…enggak ada kaitan. Ini memang kebutuhan organisasi,” tukasnya.Seperti diberitakan kasus dugaan suap yang menjerat Bupati Remigo membawa-bawa aparatur hukum di Medan. KPK menyebutkan sebagian uang suap yang diterima Remigo diduga digunakan untuk ‘mengamankan’kasus penyelewengan dana KPK yang menjerat sang istri Made Tirta Kusuma Dewi 2014 lalu dan diduga duit itu mengalir ke oknum jajaran Poldasu.
Penulis: DAr Bar
Sbr: Kabardaerah.com
SUMATRAUTARA, RIAUPUBLIK.COM--Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menelisik aliran duit yang disita dari Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu dimana diduga untuk ‘mengamankan’ kasus sang istri Made Tirta Kusuma Dewi. Bahkan uang itu diduga mengalir ke oknum di jajaran Polda Sumatera Utara (Sumut).
Polda Sumut pun terus memberikan klarifikasi ihwal tudingan itu. Bahkan Polda sudah memanggil beberapa orang untuk dimintai klarifikasi Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan penyelidikan internal. Ada enam penyidik yang diperiksa.
Termasuk satu orang berinisial FD yang disebut masih memegang duit yang akan disetor kepada oknum yang akan mengamankan kasus Made Tirta.
FD yang bekerja sebagai karyawan swasta, dimintai bantuan oleh Remigo untuk menyelesaikan perkara korupsi PKK yang menjerat istrinya. Remigo menyerahkan uang kepada RA selaku orang kepercayaan. Total uang Rp400 juta diterima FD dari RA. Uang tersebut diberikan dua kali, pertama Rp150 juta dan kedua Rp250 juta di sebuah hotel.
“Ternyata dia (FD) memang menerima dan disimpan dalam rekeningnya. Dan yang bersangkutan memanfaatkan situasi itu atas permintaan bupati, melalui orang kepercayaannya, berinisial RA. Alasannya bisa mengurus. Tapi penyidik tidak ada dihubungi oleh si RA dan FD,” kata Agus Andrianto, Kamis (22/11).Jika nantinya dugaan aliran dana itu akan diusut ke Polda Sumut, Agus menyatakan harus memakai aturan. “Pakai Aturan dong, harus izin dengan Pak Kapolri dulu. Yang kedua, kita sudah melakukan pemeriksaan internal juga,” tegas Agus.
Seperti diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan, pihaknya tengah mendalami hubungan antara kasus suap yang membelit Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu dengan adanya penghentian penyidikan kasus yang menjerat istrinya, Made Tirta Kusuma Dewi oleh Kepolisian Daerah Sumatera Utara.“Akan didalami oleh penyidik relevansinya seperti apa, sudah pasti harus dilihat fakta yang terkait dengan wewenang KPK,” ucap Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Selasa (20/11).Saut juga menambahkan bahwa pihaknya akan melihat terlebih dahulu konstruksi kasus yang membelit istri Remigo tersebut. “Kami juga akan menggali alasan Remigo mengumpulkan duit untuk mengurus kasus istrinya,” tegasnya.
Di lain pihak AKBP Ganda Saragih yang baru saja menjabat sebagai Kapolres Tapanuli Tengah (Tapteng) dimutasi dari jabatannya ke Polda Lampung. Polda Sumatera Utara (Sumut) membantah jika mutasi tersebut dikaitkan karena operasi tangkap tangan terhadap Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolanda Berutu beberapa waktu lalu.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Tapteng, AKBP Ganda sempat menjabat sebagai Kapolres Pakpak Bharat. Yang cukup mencengangkan, mantan Kasat Narkoba Polrestabes Medan itu dimutasi setelah hanya satu hari menjabat di Tapteng. Dia dipindahkan ke Lampung dan menjabat sebagai Kapolres Metro, Polda Lampung.
Ganda dilantik sebagai Kapolres Tapanuli Tengah pada 16 November 2018 lalu. Pelantikan AKBP Ganda MH Saragih sesuai dengan Surat Telegram nomor ST/ 2597 /X/KEP./2018 TGL 14- 10-2018 yang ditandatangani AS SDM Mabes Polri, Irjen Dr. Eko Indra Heri S, M.M, yang dikeluarkan 14 Oktober 2018.
Pada 17 November telegram baru muncul. Telegram nomor : ST/2947/XI/Kep/2018, tertanggal 17 November 2018 menunjuk AKBP Ganda MH Saragih menjadi Kapolres Metro Polda Lampung. Sebagai penggantinya yakni AKBP Sukamat, yang sebelumnya menjabat di Kasubditregident Ditlantas Polda Aceh.
Serah Terima Jabatan (Sertijab) AKBP Ganda Saragih kepada AKBP Sukamat berlangsung pada Kamis (22/11 dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto. ”Ya (mutasi) sesuai kebutuhan,” ujar Irjen Agus.Agus membantah jika mutasi Ganda terkait OTT KPK kepada Remigo Yolanda Berutu dan sejumlah orang lainnya. “Enggak…enggak ada kaitan. Ini memang kebutuhan organisasi,” tukasnya.Seperti diberitakan kasus dugaan suap yang menjerat Bupati Remigo membawa-bawa aparatur hukum di Medan. KPK menyebutkan sebagian uang suap yang diterima Remigo diduga digunakan untuk ‘mengamankan’kasus penyelewengan dana KPK yang menjerat sang istri Made Tirta Kusuma Dewi 2014 lalu dan diduga duit itu mengalir ke oknum jajaran Poldasu.
Penulis: DAr Bar
Sbr: Kabardaerah.com
