Kepuasan Tersendiri Bisa Dekat Dengan Anak-anak di Lokasi TMMD
https://www.riaupublik.com/2019/03/kepuasan-tersendiri-bisa-dekat-dengan.html
Minggu, 25 Maret 2019
BLORA, RIAUPUBLIK.COM- Bagi Serda Julianto, anggota Koramil 02/Jepon yang menjadi bagian dari anggota Satgas TMMD Reguler ke-104 Kodim 0721/Blora, selain ikut bekerja di sasaran fisik yang diprogramkan satuan atas, namun selalu akrab dengan anak-anak SD di lokasi TMMD seolah menjadi trademark nya. Hampir setiap hari, disela-sela kerja, dia selalu berada di tengah-tengan anak-anak SD yang ada di desa sasaran.
Tak pelak, kapanpun Serda Julianto beranjangsana ke SD yang ada di Desa Jurangjero, serta merta
anak-anak SD yang tegah istirahat jam pelajaran, langsung menyerbunya. Anak-anak itu lantas saling berebut untuk berjabat tangan.
Bagi Serda Yulianto, bisa dekat berbaur dengan anak-anak SD ikut bermain bersama, merupakan kebahagiaan tersendiri, meski kadangkala hanya sekedar mengajari menggambar. "Kalau bermain dengan anak-anak sekolah jadi ingat masa kecil dulu, mau sekolah minta dianter dan jarang masuk karena malu tidak punya uang saku,'' beber Serda Yulianto mengingat masa kecil.
(pendim 0721/Blora)
BLORA, RIAUPUBLIK.COM- Bagi Serda Julianto, anggota Koramil 02/Jepon yang menjadi bagian dari anggota Satgas TMMD Reguler ke-104 Kodim 0721/Blora, selain ikut bekerja di sasaran fisik yang diprogramkan satuan atas, namun selalu akrab dengan anak-anak SD di lokasi TMMD seolah menjadi trademark nya. Hampir setiap hari, disela-sela kerja, dia selalu berada di tengah-tengan anak-anak SD yang ada di desa sasaran.
Tak pelak, kapanpun Serda Julianto beranjangsana ke SD yang ada di Desa Jurangjero, serta merta
anak-anak SD yang tegah istirahat jam pelajaran, langsung menyerbunya. Anak-anak itu lantas saling berebut untuk berjabat tangan.
Bagi Serda Yulianto, bisa dekat berbaur dengan anak-anak SD ikut bermain bersama, merupakan kebahagiaan tersendiri, meski kadangkala hanya sekedar mengajari menggambar. "Kalau bermain dengan anak-anak sekolah jadi ingat masa kecil dulu, mau sekolah minta dianter dan jarang masuk karena malu tidak punya uang saku,'' beber Serda Yulianto mengingat masa kecil.
(pendim 0721/Blora)