KABAKAMLA RI : PERAN DAN TANTANGAN TUGAS BAKAMLA MENJAGA WILAYAH LAUT INDONESIA
https://www.riaupublik.com/2019/02/kabakamla-ri-peran-dan-tantangan-tugas.html
Sabtu, 09 Februari 2019
SURABAYA, RIAUPUBLIK.COM-- Peran dan tantangan tugas Bakamla dalam menjaga wilayah laut Indonesia dipengaruhi oleh lingkungan strategis global, regional dan nasional. Tiga aspek tersebut menjadi materi kuliah umum Kabakamla RI Laksamana Madya Bakamla A Taufiq R, dalam acara Studium Generale bertema Potensi Ancaman dan Pengamanan Wilayah Laut Indonesia, di Gedung Rektorat Institus Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sukolilo, Surabaya, Jum'at (08/02/2019).
Menurutnya, terkait keselamatan pelayaran maritim, perlu kerjasama antara keselamatan pelayaran dan keamanan maritim pada tingkat regional sebagai global public good. Berdasarkan hakikat tersebut, elemen utama keselamatan pelayaran dan keamanan maritim adalah ketersediaannya bagi semua pihak secara bebas dan terbuka, Upaya untuk penyediaannya sebagai barang publik menuntut adanya kerjasama antar negara, ketimbang persaingan atau konflik. Pada kesempatan tersebut orang nomor satu di Bakamla RI itu juga membeberkan tentang pengembangan Bakamla yang mengemban tugas dan fungsi sebagai Indonesian Coast Guard.
Secara gamblang, Laksdya Taufiq menjelaskan tentang tiga aspek yang mempengaruhi tugas Bakamla untuk menjaga Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki letak stategis, dimana setiap tahun 58 persen perdagangan dunia melewati perairan Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok. Nilainya setiap tahun sekitar USD $ 435 milyar.
Aspek lingkungan strategis global meliputi persaingan kekuatan besar dunia (Major Power), fenomena menguatnya demokratisasi yang menuntut perubahan rezim, isu keamanan maritim akibat maraknya perompakan di jalur-jalur pelayaran dunia dan berkembangnya terorisme dan radikalisme (ISIS).
Dengan demikian, Indonesia harus memiliki visi strategis Global Geostrategic Interplay, ujarnya. Posisi strategis dan postur politik dan sosial ekonomi Indonesia menuntut adanya visi strategis yang menguntungkan Indonesia dan membuat Indonesia berdaya mengatasi ancaman regional dan global, khususnya dalam maritime security.
Selanjutnya pengaruh dua adi daya di Asia Pacifik. dunia dipengaruhi dua adi daya (AS & China) berupa Belt And Road Intiatif dan konsep Indo Pacific yang diluncurkan AS. Pengaruh lingkungan strategis regional antara lain kebijakan strategis AS (US Rebalancing Strategy) mengubah peta kekuatan AS di kawasan Asia Pasifik. Kemudian modernisasi militer negara-negara kawasan (kebangkitan ekonomi dan militer China) dan konflik laut china selatan (pengaruh stabilitas kawasan dan berpotensi menimbulkan konflik).
Pengaruh lingkungan strategis nasional antara lain dibidang sosial budaya dengan membudayakan budaya bahari Indonesia, bidang Ideologi yaitu melemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, bidang politik, yakni persaingan elite dan parpol yang semakin intens, bidang ekonomi, belum pulihnya kondisi ekonomi global pengaruhi kondisi ekonomi nasional dan aspek hankam berupa ancaman terorisme, pencurian sumber daya maritim, pencemaran laut, sengketa batas wilayah maritim dan kejahatan lintas negara.
Kuliah Umum Kepala Bakamla RI dihadiri Rektor ITS Prof. Muhammad Azari, Komandan STTAL Laksma TNI Ir. Avandu Bastoni, M.Phil, perwakilan Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya Laksma TNI (Purn) Burhanudin, Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Capt. Heru Susanto, M.M., serta para rektor, dekan dan segenap mahasiswa ITS dari berbagai fakultas dan jurusan.
Kedatangan Ka Bakamla ke Kampus ITS Surabaya didampingi Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Operasi Laut Kolonel Bakamla Salim, dan Kasubbag TU Kepala Letkol Bakamla Ridwansyah, disambut Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian, dan Hubungan Internasional Prof Dr. Ketut Buda Artana, S.T., M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana dan Prasarana Ir. Heppy Kristijanto, MS., Dekan Fakultas Teknologi Elektro Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T., Dekan Fakultas SAINS Prof. Dr. Agus Rubiyanto, M.Eng. Sc., Direktur Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian Dr. Eng. Rio Sambodho, S.T., M. Eng. ***
SURABAYA, RIAUPUBLIK.COM-- Peran dan tantangan tugas Bakamla dalam menjaga wilayah laut Indonesia dipengaruhi oleh lingkungan strategis global, regional dan nasional. Tiga aspek tersebut menjadi materi kuliah umum Kabakamla RI Laksamana Madya Bakamla A Taufiq R, dalam acara Studium Generale bertema Potensi Ancaman dan Pengamanan Wilayah Laut Indonesia, di Gedung Rektorat Institus Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sukolilo, Surabaya, Jum'at (08/02/2019).
Menurutnya, terkait keselamatan pelayaran maritim, perlu kerjasama antara keselamatan pelayaran dan keamanan maritim pada tingkat regional sebagai global public good. Berdasarkan hakikat tersebut, elemen utama keselamatan pelayaran dan keamanan maritim adalah ketersediaannya bagi semua pihak secara bebas dan terbuka, Upaya untuk penyediaannya sebagai barang publik menuntut adanya kerjasama antar negara, ketimbang persaingan atau konflik. Pada kesempatan tersebut orang nomor satu di Bakamla RI itu juga membeberkan tentang pengembangan Bakamla yang mengemban tugas dan fungsi sebagai Indonesian Coast Guard.
Secara gamblang, Laksdya Taufiq menjelaskan tentang tiga aspek yang mempengaruhi tugas Bakamla untuk menjaga Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang memiliki letak stategis, dimana setiap tahun 58 persen perdagangan dunia melewati perairan Selat Malaka, Selat Sunda dan Selat Lombok. Nilainya setiap tahun sekitar USD $ 435 milyar.
Aspek lingkungan strategis global meliputi persaingan kekuatan besar dunia (Major Power), fenomena menguatnya demokratisasi yang menuntut perubahan rezim, isu keamanan maritim akibat maraknya perompakan di jalur-jalur pelayaran dunia dan berkembangnya terorisme dan radikalisme (ISIS).
Dengan demikian, Indonesia harus memiliki visi strategis Global Geostrategic Interplay, ujarnya. Posisi strategis dan postur politik dan sosial ekonomi Indonesia menuntut adanya visi strategis yang menguntungkan Indonesia dan membuat Indonesia berdaya mengatasi ancaman regional dan global, khususnya dalam maritime security.
Selanjutnya pengaruh dua adi daya di Asia Pacifik. dunia dipengaruhi dua adi daya (AS & China) berupa Belt And Road Intiatif dan konsep Indo Pacific yang diluncurkan AS. Pengaruh lingkungan strategis regional antara lain kebijakan strategis AS (US Rebalancing Strategy) mengubah peta kekuatan AS di kawasan Asia Pasifik. Kemudian modernisasi militer negara-negara kawasan (kebangkitan ekonomi dan militer China) dan konflik laut china selatan (pengaruh stabilitas kawasan dan berpotensi menimbulkan konflik).
Pengaruh lingkungan strategis nasional antara lain dibidang sosial budaya dengan membudayakan budaya bahari Indonesia, bidang Ideologi yaitu melemahnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, bidang politik, yakni persaingan elite dan parpol yang semakin intens, bidang ekonomi, belum pulihnya kondisi ekonomi global pengaruhi kondisi ekonomi nasional dan aspek hankam berupa ancaman terorisme, pencurian sumber daya maritim, pencemaran laut, sengketa batas wilayah maritim dan kejahatan lintas negara.
Kuliah Umum Kepala Bakamla RI dihadiri Rektor ITS Prof. Muhammad Azari, Komandan STTAL Laksma TNI Ir. Avandu Bastoni, M.Phil, perwakilan Rektor Universitas Hang Tuah Surabaya Laksma TNI (Purn) Burhanudin, Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Capt. Heru Susanto, M.M., serta para rektor, dekan dan segenap mahasiswa ITS dari berbagai fakultas dan jurusan.
Kedatangan Ka Bakamla ke Kampus ITS Surabaya didampingi Kasubdit Perencanaan dan Evaluasi Operasi Laut Kolonel Bakamla Salim, dan Kasubbag TU Kepala Letkol Bakamla Ridwansyah, disambut Wakil Rektor Bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian, dan Hubungan Internasional Prof Dr. Ketut Buda Artana, S.T., M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng., Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana dan Prasarana Ir. Heppy Kristijanto, MS., Dekan Fakultas Teknologi Elektro Dr. Tri Arief Sardjono, S.T., M.T., Dekan Fakultas SAINS Prof. Dr. Agus Rubiyanto, M.Eng. Sc., Direktur Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian Dr. Eng. Rio Sambodho, S.T., M. Eng. ***