Mantap...! 2 Penasehat IMO Indonesia Anti Narkoba Dan Judi, Hingga Pesan Kapolri Pada Jajaranya
https://www.riaupublik.com/2018/03/mantap-2-penasehat-imo-indonesia-anti.html
Jumat, 09 Maret 2018
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com-- Tidak di pungkiri perkembangan suatu kota besar dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, menjadikan kota pekanbaru (Riau) di gelar kota metropolitan mahdani, pasti harus lepas dari perjudian, maksiat dan narkoba. 2 penasehat IMO Indonesia Prov Riau sangat respek Untuk membasmi dan membumi hanguskan Yang nama nya Narkoba, Maksiat dan Judi dalam bentuk apapun, mereka penasehat IMO indonesia Provinsi riau mengatakan, kita siap membantu aparat kepolisian dalam memerangi Judi, Narkoba dan Maksiat di Kota Pekanbaru Metropolitan Mahdani kita cintai ini.
"Kota Pekanbaru gelar sebutan kota metropolitan Mahdani, yang berarti harus bersih dari praktek perjudian jenis apapun baik narkoba dan maksiat, apalagi kota pekanbaru metropolian Mahdani di beri gelar oleh walikota Pekanbaru Firdaus, sebagai warga Pekanbaru kita wajip menjaga amanah yang di berikan pemimpin kita, saya sebagai warga dan penasehat IMO Indonesia, siap membatu aparat kepolisian membasmi Tiga penyakit Judi, narkoba, maksiat yang meresahkan dan menghancurkan anak bangsa." Sebut Dedy Syafutra Sagala Penasejat DPW IMO Riau.
lebih lanjut. selain Penasehat IMO Indonesia Prov Riau Dedy, mendukung Penuh agar Aparat Kepolisian membasmi Perjudian, Narkoba, Maksiat lain hal nya Yosmana Matondang Juga Penasehat IMO Indonesia, dia mengatakan sebagai Warga pekanbaru wajip kita membasmi Penyakit Masyarakat seperti judi dalam bentuk apapun, dan saya menghimbau kepada Aparat kepolisian Terkusus Polresata pekanbaru, untuk merajiah Perjudian dalam bentuk apapun...
"Saya mengarapkan pihak penegak hukum kepolisian, untuk menyisir permainan Judi dalam bentuk apapun, karena sangat meresahkan orang tua. bila perlu IMO Riau siap bekerja sama dengan aparat kepolisian membasi Judi." Sebut Yosman Matondang, Penasehat IMO.
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com-- Tidak di pungkiri perkembangan suatu kota besar dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, menjadikan kota pekanbaru (Riau) di gelar kota metropolitan mahdani, pasti harus lepas dari perjudian, maksiat dan narkoba. 2 penasehat IMO Indonesia Prov Riau sangat respek Untuk membasmi dan membumi hanguskan Yang nama nya Narkoba, Maksiat dan Judi dalam bentuk apapun, mereka penasehat IMO indonesia Provinsi riau mengatakan, kita siap membantu aparat kepolisian dalam memerangi Judi, Narkoba dan Maksiat di Kota Pekanbaru Metropolitan Mahdani kita cintai ini.
"Kota Pekanbaru gelar sebutan kota metropolitan Mahdani, yang berarti harus bersih dari praktek perjudian jenis apapun baik narkoba dan maksiat, apalagi kota pekanbaru metropolian Mahdani di beri gelar oleh walikota Pekanbaru Firdaus, sebagai warga Pekanbaru kita wajip menjaga amanah yang di berikan pemimpin kita, saya sebagai warga dan penasehat IMO Indonesia, siap membatu aparat kepolisian membasmi Tiga penyakit Judi, narkoba, maksiat yang meresahkan dan menghancurkan anak bangsa." Sebut Dedy Syafutra Sagala Penasejat DPW IMO Riau.
lebih lanjut. selain Penasehat IMO Indonesia Prov Riau Dedy, mendukung Penuh agar Aparat Kepolisian membasmi Perjudian, Narkoba, Maksiat lain hal nya Yosmana Matondang Juga Penasehat IMO Indonesia, dia mengatakan sebagai Warga pekanbaru wajip kita membasmi Penyakit Masyarakat seperti judi dalam bentuk apapun, dan saya menghimbau kepada Aparat kepolisian Terkusus Polresata pekanbaru, untuk merajiah Perjudian dalam bentuk apapun...
"Saya mengarapkan pihak penegak hukum kepolisian, untuk menyisir permainan Judi dalam bentuk apapun, karena sangat meresahkan orang tua. bila perlu IMO Riau siap bekerja sama dengan aparat kepolisian membasi Judi." Sebut Yosman Matondang, Penasehat IMO.
Sementara Itu Dalam Pesan Kapolri Jendral Tito Karnapian Kepada Jajaran nya,"Anggota Polri jangan asalan dan emosi di jalan bisa tangkap orang. Kalau tangkap orang jangan sembarangan. Ikuti prosedur," jelasnya kepada wartawan, belum lama ini, di Mako Brimob Kelapa Dua, Jawa Barat.
Kemudian, jika tangkap miras jangan mirasnya diambil, lalu orangnya dilepasin. Selanjutnya, bila menangkap dan menggerebek judi, setelah diperiksa judinya dilepas, tangkap pelakunya.
Kapolri juga tak ingin ada anggota Korps Bhayangkara masih berbuat arogan ditengah masyarakat, tapi lakukan pendekatan humanis.
"Hilangkan budaya arogansi. Hilangkan budaya kekerasan. Lakukan pendekatan humanis,"jelasnya.***
