Bupati Rokan Hilir H.Suyatno A.mp Serius Tangani Krisis Air Bersih DiRutan. Janjinya Terbukti.

RIAUPUBLIK.COM, BAGANSIAPIAPI-- Belum genap tiga hari ketika mendapat keluhan mengenai krisis air bersih pada peringatan HUT RI ke 71 di cabang Rutan Bagansiapiapi, Bupati Rokan Hilir, Suyatno.A.Mp  sudah memenuhi janjinya dengan membangun sumur bor di cabang Rutan Bagansiapiapi. Walaupun sudah dua kali berganti pimpinan, air bersih merupakan persoalan yang sangat krusial dihadapi oleh para warga binaan dicabang rutan Bagansiapiapi selama ini.

Menurut keterangan kepala cabang Rutan Bagansiapiapi, Edi Mulyono,A.Md,S.Sos,SH,MH, kebutuhan air bersih yang diperlukan pihak rutan adalah sebanyak 32 kubik dalam satu hari. Meskipun sudah ada suplai air dari mesin bor yang lama, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan Napi sebanyak 800 orang.

"Jumlah warga binaan disini kian bertambah. Sumur bor yang sudah ada tidak mencukupi untuk menambah debit air. Sebenarnya persoalan ini sudah lama dialami oleh warga binaan disini. Jadi dengan dibantunya sumur bor yang baru, kami dari pihak Rutan sangat terbantu dan sangat berterima kasih dengan Bupati," Kata Edi Mulyono kepada GoRiau.com, disela sela kesibukannya mengawasi pemasangan pipa besi pada hari Rabu (24-8-16).

Edi mengatakan, karena terbatasnya air bersih, warga binaan terpaksa mandi sekali dalam sehari dengan menggunakan ember berisi 10 liter. Belum lagi untuk keperluan buang air, dapur, cuci kantor dan wudhu, sudah tentu membutuhkan jumlah air yang cukup banyak. Untuk menutupi kekurangan itu, pihak Rutan terpaksa harus membeli dan juga mendapat suplai dari dinas Cipta Karya.

" Itu hanya sekali kali. Tidak rutin. Terutama jika kondisinya sudah mendesak. Yah..bagaimana lagi. Air sumur bor yang lama sudah kita paksakan untuk mengebor kedalam bak yang berkapasitas 40 kubik. Bahkan tidak pernah berhenti. Akibatnya sering macet karena dipenuhi lumut dan harus sering dibersihkan," Tandasnya.

Hingga berita ini dibuat, sudah empat hari para pekerja melakukan Deep Well Drilling dengan mengebor sumber air dengan kedalaman 240 meter. Kegiatan explorasi untuk memperoleh air tawar dan bersih di lokasi pusat kota Bagansiapiapi dirasa cukup sulit maka diperlukan pengeboran yang relative sangat dalam bahkan bisa mencapai 200 meter lebih.(jum)***