Hujan Gerimis Walikota Pekanbaru Tetap Turun "Tinjau Banjir"
https://www.riaupublik.com/2016/04/hujan-gerimis-walikota-pekanbaru-tetap.html
RIAUPUBLIK.COM, PEKANBARU-- Hujan cukup deras menyirami kota Pekanbaru. sejak Subuh hingga pukul 8.00 wib hujan tak berhenti. Akibatnya, beberapa pemukiman masyarakat dan jalan utama di kota Pekanbaru dipenuhi genangan air.
Menyadari
situasi kota pagi tadi, maka Walikota Pekanbaru, Dr.H.Firdaus ST MT,
segera turun kelapangan dan menyisir satu persatu pemukiman yang
terendam banjir cukup parah.
Salah seorang
tokoh masyarakat mengatakan bahwa bencana banjir ini terjadi akibat
pembangunan ruko dan perumahan yang memperkecil anak sungai dan parit.
"Ini
pak Wali, akibat anak sungai dan parit yang ada selama ini mengalami
penyempitan, karena pengembang yang 10-15 tahun lalu seenak hatinya
membangun, akibatnya ketika hujan turun cukup lebat, air lambat surut.
Seandainya anak sungai dan parit ini dibesarkan lagi maka tidak akan ada
banjir di sini," jelas tokoh masyarakat tersebut. Didampingi Ketua
RT/RW dan Lurah.
Puas mendengar seluruh keluhan
dari masyarakat di Kelurahan Pulau Karam, Walikota melanjutkan
perjalanannya ke Kecamatan Tampan khususnya Tabek Gadang, Walikota tidak
melihat adanya genangan air di sini.
"Biasanya
di sini daerah yang paling rawan banjir, tapi alhamdulliah saat ini
tidak lagi karena aliran airnya sudah dibagi tiga yakni ke arah Jalan
Cipta Karya Dask Kampar, Arah Simpang Panam dan Arah Air Hitam," ujar
Walikota.
Walikota juga meninjau beberapa
perumahan yang ada di jalan Suka Karya, Cipta Karya dan Tuah Karya. Di
sini Walikota masih menemukan daerah yang terkena banjir.
"Jadi
setelah saya melakukan kunjungan kebeberapa wilayah dan semua keluhan
masyarakat sudah saya dengarkan, ternyata penyebab banjir ini adalah
ulah dari pengembang nakal yang tidak melaksanakan pembangunan sesuai
dengan izin yang diberikan, sedangkan dinas terkait kurang melakukan
pengawasan dilapangan karena kekurangan personil," kata Wako.
"Pengembang
melakukan pembangunan asal-asalan, mereka melakukan penimbunan beberapa
anak sungai, penyempitan anak sungai dan parit, kalau kondisi ini yang
terjadi tentu kelancaran arus aliran air menjadi terhambat," jelas
Firdaus.
Meski banjir yang terjadi tidak
berlangsung lama, namun yang membuat kita kasihan, kata Wako, soal
perabotan rumah tangga masyarakat yang terendam banjir, yang rusak dan
hancur.
Melihat kondisi seperti ini, Wako
memerintahkan kepada RT/RW, Lurah dan Camat untuk mengawasi setiap
pembangunan yang ada di daerah mereka.
"Pak
RT,RW,Lurah dan Camat, tolong diawasi setiap pembangunan, jika
pengembang melakukan perusakan terhadap lingkungan segera beritahu saya,
kalau perlu nanti kita stop pembangunan mereka, jangan gara-gara mereka
masyarakat teraniaya seperti ini," kata Wako kesal.
"Biar
nanti kita jewer kuping mereka. Ya, kuping kepala dinas yang tidak
melakukan pengawasan setelah mengelurkan izin untuk pengembang itu,"
jelas Firdaus.
Ke depan, kata Wako, pihaknya
akan melakukan pidana terhadap pengembang yang telah melakukan kerusakan
pada lingkungan sesuai dengan UU Sungai.
"Ke
depan pengembang yang coba-coba bermain dan melakukan pengrusakan
lingkungan akan saya pidanakan mereka, karena ada UU sungai yang
mengatur sebuah bangunan itu," jelas Firdaus.
"Beberapa
hari ini kita akan mengirimkan alat berat untuk melakukan pelebaran
anak sungai dan parit yang telah diperkecil oleh pengembang, sehingga
nantinya ketika hujan lebat melanda Pekanbaru tidak ada banjir lagi,"
tutur Firdaus
Reporter/ Aldi