Kebodohan Plt Walikota Pekanbaru, Tak Melihat Jeritan Spanduk Aduan Kepresiden Jokowi

Erwin Berharap Pak Jokowi Turun Ke Rumahnya

Pejabat Plt Walikota Ayat Chayadi Dan Wakil Rakyat Peresmian Syukuran PTNYT
Rabu, 09 Mei 2018
PEKANBARU, RIAUPUBLIK.Com-Spanduk bertuliskan "Pak Presiden (Pak Jokowi) Tolooooonngg. NYAWA DAN ANAK KAMI TERANCAM TOLONG Selamatkan Kami. Dekat rumah kami ada eksplorasi minyak bumi. Kami takut ledakan, kebakaran, dan gas beracun".

Begitulah bunyi spanduk ini masih terpampang di Jalan menuju lokasi eksplorasi pengeboran minyak PT NYT. Terlihat rumah warga berjejer. Ada sekitar tiga rumah warga yang berjejer.
Jaraknya juga hanya dengan radius kurang dari 100 meter.

Di lokasi kegiatan eksplorasi minyak PT. NYT terdapat 3 rumah yang berdekatan dengan lokasi pengeboran, 2 rumah jaraknya kurang lebih 100 M ke titik pengeboran dan 1 rumah lagi jaraknya kurang lebih 120 M dari titik pengeboran.

Bahkan Kasi Energi, Dinas Pertambangan dan Energi Riau, Rudi, mengatakan, pernah diundang untuk pembangunan tapak di lokasi pengeboran PT. NYT.

Rudi mengakui pernah diminta untuk berkunjung ke lapangan ternyata ada 3 rumah warga yang berdekatan dengan lokasi pengeboran dan menegaskan kepada perusahaan untuk memastikan aliran air dari lokasi pengeboran tidak langsung menuju rumah warga, perusahaan agar menyelesaikan persoalan dengan warga yang mungkin timbul akibat kegiatan pengeboran.

"Di dokumen UKL UPL sewaktu pembahasan ditulis jarak terdekat rumah warga dari lokasi kegiatan adalah 1 KM. Heran juga ternyata ada rumah warga yang jaraknya tidak lebih dari 100 meter dari lokasi perusahaan,"ujarnya kepada wartawan belum lama ini.

Bukan hanya Rudi, KLHK RI juga sudah turun kelapangan melihat langsung operasional PT NYT yang berlokasi di Jalan Singosari, Kelurahan Rumbai Bukit,  Kecamatan Rumbai.

Namun, disayangkan Plt Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi hanya melewati saja rumah warga Kota Pekanbaru itu saat kegiatan syukuran eksplorasi minyak itu.

Begitu juga Wakil Ketua DPRD Riau yang dipilih rakyat bernama Noviwaldi Jusman hanya melewati rumah Erwin, Dedy S begitu saja. Tanpa singgah atau sekedar bertanya keluhan warga yang tinggal dilokasi itu.

Apalagi GM PT NYT Hadi Azhari, seakan tidak terjadi apa-apa dengan Erwin yang rumahnya sangat dekat, beradius kurang lebih 100 meter.

Erwin mengatakan,seakan tidak terjadi masalah dengan dirinya dan anak-anak. Bahkan, keluhan yang disampaikan ke Pemko Pekanbaru tidak digubris oleh sang pemimpin.

"Seakan tidak terjadi masalah kami tinggal dilokasi pengeboran ini. Kebisingan, kebagian limbah saja kami disini. Tapi, tak ada sedikitpun diperhatikan oleh pejabat yang hadir. Pak Presiden kami Pak Jokowi yang hanya bisa menghentikan sementara operasional perusahaan ini. Saya yakin pak Jokowi presiden wong cilik,"ujarnya.

Sementara itu warga lainnya, Dedy S mengatakan, pejabat Pemko Pekanbaru dan pengusaha jangan hanya mementingkan bagi hasil pendapatan daerah.

Fikirkan juga ganti rugi lahan masyarakat yang dekat pengeboran. Sebab, kata dia, efek nya mengancam keselamatan jiwa seseorang sewaktu waktu tampa ada perkiraan.

"SKK Migas dan DLHL Kota Pekanbaru juga sudah tau tentang masalah ini. Begitu juga Plt Walikota Pekanbaru, kan tetapi diam juga seolah-olah tidak ada masalah saja,"jelas dia.***

Related

Pekanbaru 3362636478727486045

Posting Komentar

emo-but-icon

Siak

Siak

Ik

Ik

Ikln

Ikln

LPPNRI RIAU

Dewan Redaksi RPC

publik MERANTI

Galery&Adv

Dewan Bengkalis

Newspelalawan

Komisi Pemberantasan Korupsi

Sum

Sum

PEMKAB SIAK

dewan bengkalis

Follow Us

Ikln

Ikln

Rohil

Rohil

Rohil

Rohil

DPRD Rohil

DPRD Rohil

Uc

Uc

Uc

Uc

uc

uc

UCP

UCP

UC

UC

Hot News

Recent

Comments

Side Ads

item