Fwd: Pangdam I/BB Silahturahmi Dengan Insan media
https://www.riaupublik.com/2016/02/riau-publik.html
RIAUPUBLIK.COM, MEDAN(SUMUT)-- Untuk
kedua kalinya sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Kodam I Bukit Barisan,
Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengundang insan pers Sumut dalam
gelaran silaturahmi, Jumat (26/2/2016). Pesan yang disampaikan agar wartawan
jangan pernah takut memberitakan yang benar, terlebih untuk mengawal reformasi.
“Siapa
saja dan apa saja, sepanjang itu benar, tulis saja. Beritakan. Jangan pernah
kendor memberitakan yang benar. Silahkan kontrol dan awasi saya dan semua pemerintah.
Kawal reformasi ini, apapun resikonya. Gak usah takut,” kata Pangdam mendapat
aplause dari undangan yang hadir.
Dikatakan
Mayjend Lodewyk, kalau ada prajurit yang nakal, silahkan diberitakan. Karena
ini bukan zamannya lagi untuk ditutup-tutupi. Semua harus transparan.
Dalam
silaturahmi kali ini, Lodewyk Pusung kembali menegaskan bahwa wartawan bukan
hanya sebagai rekan, tetapi sudah seperti saudara dan keluarga.
“Anda
secara tidak sadar sudah saya manfaatkan,” kata Pangdam disambut gelak tawa rekan-rekan
jurnalis. “Lah, kenapa saya bilang begitu? Karena informasi yang
saudara-saudara sampaikan, saya teruskan untuk ditindaklanjuti,” tambahnya.
Dia
menyebutkan, informasi yang disampaikan wartawan selama ini, selalu benar dan
masuk kategori A1. Karena itu, Pangdam pasti meneruskannya kepada Asintel atau
pun jajarannya untuk ditindaklanjuti.
“Ya,
hasilnya selalu benar. Makanya, saudara-saudara telah membantu saya
membersihkan lingkungan saya,” imbuh Pangdam.
Kemudian,
panglima menyinggung juga soal tangkapan-tangkapan narkoba yang dilakukan
jajarannya. “Tangkap, ekpos ke media, lalu serahkan ke polisi. Ini akan sangat
membantu kami untuk mengontrol itu. Sehingga bisa diproses dengan benar,”
sebutnya.
Disebutkannya
lagi, kalau Aslog belakangan ini sering menangkap narkoba, termasuk dari
asrama, karena dia mau bersih-bersih di lingkungannya terlebih dahulu. Seperti
penangkapan yang dilakukan terhadap 31 warga dari asrama Abdul Hamid, Jalan
Medan-Binjai sepekan lalu.
“Kita
sudah berbuat. Kita amankan mereka yang mengotori asrama. Hanya saja memang
ketepatan tidak ada anggota yang terlibat. Semua ini, kontrol lah. Narkoba
bukan cuma urusan polisi, tapi sudah menjadi urusan kita bersama,” ungkapnya.
Karena
apabila tidak diperangi dari sekarang, lanjut Pangdam, harapan Indonesia emas
di tahun 2045, bakal cuma impian. Sebab dipastikan SDM-nya sudah nol. “Karena
itu, marilah kita bersama, kontrol lah,” harap Lodewyk.
Pangdam
mengaku begitu heran. Kenapa narkoba begitu gampang masuk dari negara tetangga.
“Dulu waktu saya Kasdam di Kalimantan, banyak sekali transaksi masuk. Sekarang
saya jadi Pangdam di Bukit Barisan, begitu juga. Di sini pintu masuknya via
Dumai. Ada apa ini?” sebutnya.
Memang
sejak awal masuk ke Kodam I/BB, katanya, dirinya sudah mendapat sejumlah
petunjuk khusus untuk mengawasi Kota Medan, mau pun Sumut secara umum. “Makanya
begitu masuk sini, saya sudah suruh cek berapa anggota yang terindikasi. Semua
dikonseling sama dansat nya/danyon nya. Cukup mengerikan memang. Namun kita
bersyukur, karena sudah ada perbaikan. Sebab siapa pun tak mau ada TNI yang
terlibat narkoba. Jadi kalau terlibat, pecat dulu, baru rehabilitasi. Tapi
rehabnya bukan urusan TNI lagi. Karena dia sudah tak pantas lagi jadi tentara.
Ini lah program kita untuk bersih-bersih dulu di dalam. (RiP/Irs)